• Senin, 22 Desember 2025

Zelensky Tolak Undangan Moskow, Balik Tantang Putin Datang ke Kyiv

Photo Author
- Sabtu, 6 September 2025 | 14:17 WIB
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky bertemu dengan Jenderal Christopher Cavoli. (Foto:  U.S. European Command/Handout)
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky bertemu dengan Jenderal Christopher Cavoli. (Foto: U.S. European Command/Handout)

KONTEKS.CO.ID - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dengan tegas menolak undangan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk menggelar pertemuan di Moskow.

Zelensky menegaskan, satu-satunya tempat yang bisa diterima untuk pembicaraan adalah Kyiv.

Dalam wawancara dengan ABC News, Zelensky menjelaskan sikapnya, menekankan mustahil baginya pergi ke ibu kota Rusia ketika Ukraina masih berada di bawah serangan rudal dan gempuran setiap hari.

Baca Juga: Putin Siap Bertemu Zelensky dengan Syarat, Rusia Pertanyakan Legitimasi Kesepakatan Ukraina

“Dia bisa datang ke Kyiv,” kata Zelensky. “Saya tidak bisa pergi ke Moskow ketika negara saya setiap hari dibombardir rudal, diserang. Saya tidak bisa pergi ke ibu kota teroris ini. Dan dia paham itu.”

Zelensky menggambarkan tawaran Putin sebagai upaya untuk menunda negosiasi yang sebenarnya, bukan untuk memajukannya.

Menurutnya, usulan tersebut sengaja dibuat seolah-olah sebagai sebuah peluang, padahal pada kenyataannya tidak bisa diterima Ukraina.

Baca Juga: Gegara Mikrofon Bocor, Putin-Xi Jinping Ketahuan Bahas Transplantasi Organ dan Hidup Abadi

“Jika seseorang tidak ingin bertemu selama perang, tentu dia bisa mengusulkan sesuatu yang jelas-jelas tidak bisa diterima oleh saya atau orang lain,” ujarnya.

Sementara, Putin menyatakan dirinya tidak mempertimbangkan untuk bepergian ke luar negeri guna bertemu Zelensky, tetapi siap menjamu pembicaraan di Moskow.

Sikap Kremlin tersebut langsung ditolak Kyiv.

Menteri Luar Negeri Ukraina Andrii Sybiha menyebut undangan Putin itu “tidak dapat diterima,” karena mengabaikan kenyataan agresi Rusia yang masih berlangsung.

Baca Juga: Viral Rekaman Suara Trump Ancam Bom Habis-habisan Moskow dan Beijing, Benarkah?

Pertukaran pernyataan ini muncul tak lama setelah Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengadakan pembicaraan terpisah dengan kedua pemimpin.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ari DP

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X