KONTEKS.CO.ID - Korea Selatan melepaskan tembakan peringatan kepada tentara Korea Utara yang dituding melintasi perbatasan yang dijaga ketat awal pekan ini. Ketegangan itu berisiko memicu ketegangan tak terkendali.
Pemimpin baru Korea Selatan, Lee Jae Myung, telah mengupayakan hubungan yang lebih hangat dengan Korea Utara yang mengembangkan senjata nuklir dan berjanji membangun "kepercayaan militer", namun Pyongyang justru tidak tertarik memperbaiki hubungan dengan Seoul.
Militer Seoul mengatakan beberapa tentara Korea Utara melintasi perbatasan pada Selasa saat bertugas di Zona Demiliterisasi (DMZ) yang dijaga ketat yang memisahkan kedua Korea.
"Serangan tersebut mendorong militer kami untuk melepaskan tembakan peringatan," tegas Kepala Staf Gabungan Seoul dalam sebuah pernyataan, yang kemudian menyebut tentara Korea Utara bergerak ke utara dari perbatasan de facto.
Baca Juga: 5 Drama Korea Terbaru yang Wajib Ditonton September 2025, dari Thriller hingga Romansa Menyentuh
Media pemerintah Pyongyang menyatakan, insiden itu terjadi ketika tentara Korea Utara berupaya menutup perbatasan yang memisahkan semenanjung secara permanen, mengutip pernyataan Letnan Jenderal Angkatan Darat Ko Jong Chol.
Menyebut peristiwa tersebut sebagai provokasi yang direncanakan dan disengaja, Ko mengatakan militer Seoul menggunakan senapan mesin untuk melepaskan lebih dari 10 tembakan peringatan ke arah pasukan Korea Utara, menurut Kantor Berita Pusat Korea (KCNA).
"Ini adalah langkah awal yang sangat serius yang mau tidak mau akan mendorong situasi di wilayah perbatasan selatan, di mana sejumlah besar pasukan ditempatkan dalam konfrontasi satu sama lain, ke fase tak terkendali," kata Ko.
Konfrontasi perbatasan terakhir antara kedua musuh bebuyutan ini terjadi pada awal April ketika militer Korea Selatan melepaskan tembakan peringatan setelah sekitar 10 tentara Korea Utara melintasi perbatasan untuk sementara waktu.
Baca Juga: Korut Tembakan Rudal Jelajah Strategis, Kim Jong Un: Kami Siap Perang Nuklir
Militer Korea Utara mengumumkan Oktober lalu bahwa mereka akan menutup total perbatasan selatan, dengan mengatakan bahwa mereka telah mengirim pesan kepada pasukan AS untuk "mencegah kesalahan penilaian dan konflik yang tidak disengaja."
Tak lama kemudian, mereka meledakkan beberapa bagian jalan dan rel kereta api yang tidak terpakai namun sangat simbolis yang menghubungkan Korea Utara dan Korea Selatan.
Ko memperingatkan bahwa tentara Korea Utara akan membalas setiap gangguan terhadap upaya mereka untuk menutup perbatasan secara permanen.
Artikel Terkait
Hubungan Tak Membaik, Korut Ogah Buka Komunikasi dengan Jepang
Korut Serang Korsel dengan 50 Balon Berisi Tinja dan Sampah
Rusia-Korut Makin Mesra, Putin dan Kim Jong-un Dijadwalkan Bertemu 9 Jam
Korut Tembakan Rudal Jelajah Strategis, Kim Jong Un: Kami Siap Perang Nuklir
Bukan Hanya Tentara Korut, Pasukan China Ikutan Cawe-cawe Bantu Rusia Perangi Ukraina
DPR RI Ingatkan Menlu Sugiono Ada 12 KBRI Kosong Tanpa Dubes, Amerika Serikat Hingga Korut