• Minggu, 21 Desember 2025

Putin Siap Bertemu Zelensky dengan Syarat, Rusia Pertanyakan Legitimasi Kesepakatan Ukraina

Photo Author
- Jumat, 22 Agustus 2025 | 09:59 WIB
Presiden Rusia, Vladimir Putin (Foto: Kremlin)
Presiden Rusia, Vladimir Putin (Foto: Kremlin)

KONTEKS.CO.ID - Rusia mempertanyakan legitimasi Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky dengan menyebut jaminan keamanan yang sedang dibahas untuk potensi kesepakatan damai tidak ada harapan.

Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov berujar bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin siap bertemu dengan Zelensky, sebuah langkah yang didukung oleh Presiden AS, Donald Trump namun hanya jika persyaratan tertentu terpenuhi terlebih dahulu.

"Presiden kami telah berulang kali mengatakan bahwa beliau siap untuk bertemu, termasuk dengan Zelensky, dengan pemahaman bahwa semua isu yang memerlukan pertimbangan di tingkat tertinggi akan diselesaikan dengan baik," kata Lavrov, menyitir The Associated Press, Jumat, 22 Agustus 2025.

"Dan, tentu saja, dengan pemahaman bahwa ketika dan jika masalah ini saya harap ketika sampai pada penandatanganan perjanjian di masa mendatang, masalah legitimasi orang yang akan menandatangani perjanjian ini dengan pihak Ukraina akan terselesaikan," tambah Lavrov.

Baca Juga: Tak Bicarakan Wilayah Ukraina, Trump Sebut Putin Bersedia Bertemu Zelenskyy

Putin telah berulang kali menyatakan bahwa Zelensky bukanlah presiden yang sah karena masa jabatannya akan berakhir tahun lalu dan darurat militer menunda pemilu.

Pemimpin Rusia mengklaim Zelensky tidak memiliki kedudukan hukum untuk menandatangani perjanjian formal apapun.

Lavrov belum memberikan komitmennya mengenai apakah Putin akan bergabung dalam pertemuan bilateral dengan Zelensky. Ia mengatakan bahwa setiap pertemuan puncak antara kedua pemimpin harus dipersiapkan, selangkah demi selangkah, bertahap, dimulai dari tingkat pakar dan kemudian melalui semua tahapan yang diperlukan.

Menurut dia, jaminan keamanan untuk Ukraina harus didasarkan pada ketentuan yang dibahas dalam perundingan di Istanbul pada tahun 2022. Sedangkan Ukraina telah menolak usulan tersebut.

Baca Juga: Trump Tekan Zelenskyy Akhiri Perang dengan Rusia: Setujui Permintaan Putin, Lepas Crimea dan Lupakan NATO!

"Semua (gagasan) yang berbeda, semua (langkah) unilateral adalah usaha yang benar-benar sia-sia," kata Lavrov.

"Karena diskusi saat ini antara Barat dan pihak Ukraina pada dasarnya terkait dengan pemberian jaminan dalam bentuk intervensi militer asing di sebagian wilayah Ukraina," lanjutnya.

Lavrov menegaskan, diskusi tentang potensi jaminan keamanan Barat untuk Ukraina sebagai bagian dari kesepakatan damai yang lebih luas untuk mengakhiri perang adalah jalan buntu, kecuali Moskow terlibat dalam perundingan tersebut.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rizki Adiputra

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X