• Minggu, 21 Desember 2025

Negara Tetangga Indonesia Ini Akui Palestina Bulan Depan, Janji Diresmikan di Sidang Umum PBB

Photo Author
- Senin, 11 Agustus 2025 | 11:48 WIB
Bendera Palestina (Foto: Pexels/Pok Rie)
Bendera Palestina (Foto: Pexels/Pok Rie)

KONTEKS.CO.ID - Setelah hampir dua tahun perang antara Israel dan kelompok militan Hamas, dan lebih dari 60.000 orang tewas di Gaza, momentum internasional untuk pengakuan negara Palestina kini sedang dibangun.

Terkini, Australia bergabung dengan sejumlah negara lain seperti Prancis, Inggris dan Kanada yang akan segera mengakui negara Palestina, meski ada beberapa persyaratan harus dipenuhi terlebih dahulu. Wilayah Palestina itu sendiri meliputi Gaza, Tepi Barat, dan Yerusalem Timur.

Israel bersikukuh bahwa negara Palestina akan menimbulkan ancaman eksistensial bagi orang Israel, dan bahkan berencana menduduki Kota Gaza yang dianggap sebagai solusi tercepat untuk mengakhiri perang.

"Australia akan mengakui negara Palestina," kata Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese, mengutip AP News.

Baca Juga: Indonesia Tunggu Izin Palestina untuk Evakuasi Warga Gaza ke Pulau Galang

Pernyataan tersebut dilontarkan Albanese menyusul desakan selama beberapa pekan dari dalam kabinetnya dan dari banyak pihak di Australia untuk mengakui negara Palestina, dan di tengah meningkatnya kritik dari para pejabat di pemerintahannya atas penderitaan di Gaza, yang disebutnya sebagai 'bencana kemanusiaan'.

Pemerintah Australia juga mengkritik rencana yang diumumkan beberapa hari terakhir oleh pemimpin Israel Benjamin Netanyahu untuk melancarkan serangan militer besar-besaran di Gaza.

Albanese mengatakan kepada wartawan setelah rapat kabinet pada hari Senin bahwa keputusan Australia untuk mengakui negara Palestina akan diresmikan di Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada bulan September mendatang.

Baca Juga: Gunakan Taktik Kelaparan, Kabinet Keamanan Israel Setujui Rencana Pengambilalihan Kota Gaza Palestina

"Pengakuan tersebut didasarkan pada komitmen yang telah diterima Australia dari Otoritas Palestina," tuturnya.

Komitmen itu mencakup tidak adanya peran Hamas dalam pemerintahan Palestina, demiliterisasi Gaza, dan penyelenggaraan pemilu.

“Solusi dua negara adalah harapan terbaik umat manusia untuk memutus siklus kekerasan di Timur Tengah dan mengakhiri konflik, penderitaan, dan kelaparan di Gaza,” tandasnya.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rizki Adiputra

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X