• Minggu, 21 Desember 2025

Dituding Hina Nabi Muhammad, Kartunis Turki Ditangkap! Apa Isi Karikaturnya?

Photo Author
- Rabu, 2 Juli 2025 | 17:45 WIB
Heboh gambar Karikatur Nabi Muhammad di Turki (foto: Türkiye Today)
Heboh gambar Karikatur Nabi Muhammad di Turki (foto: Türkiye Today)

KONTEKS.CO.ID - Istanbul diguncang kontroversi besar setelah sebuah karikatur yang diduga menggambarkan Nabi Muhammad dan Nabi Musa muncul di majalah satir ternama LeMan.

Pemerintah Turki bereaksi cepat, kartunis utama majalah tersebut, Dogan Pehlevan, ditangkap dan diborgol, sementara redaksi diserbu pengunjuk rasa.

Menteri Dalam Negeri Turki, Ali Yerlikaya, membagikan video penangkapan di media sosial X.

Baca Juga: Kejagung Kembali Sita Uang Rp1,3 Triliun dalam Kasus CPO, Lihat Penampakannya

Dalam video tersebut, tampak Pehlevan digiring menaiki tangga dengan tangan diborgol ke belakang.

Yerlikaya menyebut gambar itu sebagai "keji" dan mengklaim pelakunya akan dimintai pertanggungjawaban secara hukum.

"Saya sekali lagi mengutuk mereka yang mencoba memicu perselisihan dengan menggambar karikatur Nabi kita," tulis Yerlikaya.

Pemerintah Turki juga memulai penyelidikan resmi terhadap LeMan atas dugaan menghina nilai-nilai agama secara terbuka.

Baca Juga: Soal Tarif Ojol Bakal Naik 15 Persen, Gojek: Harus Kompetitif

Presiden Recep Tayyip Erdogan mengecam keras kartun tersebut dan menyebutnya sebagai "provokasi keji dan bentuk Islamofobia terang-terangan."

Konten Karikatur: Kritik atau Penistaan?

Karikatur kontroversial itu menggambarkan dua sosok berjabat tangan di langit berlatar belakang perang, yang oleh banyak pihak ditafsirkan sebagai Nabi Muhammad dan Nabi Musa.

Meski pihak majalah bersikukuh bahwa karikatur tersebut disalahpahami, gelombang amarah publik tak terbendung.

Baca Juga: F1: The Movie Tancap Gas! Film Balap Brad Pitt Kuasai Box Office Amerika dengan Aksi Tanpa CGI

Majalah LeMan kemudian meminta maaf dan menyatakan bahwa kartun itu bukan ditujukan untuk menggambarkan nabi manapun, melainkan untuk menyoroti penderitaan korban konflik Iran-Israel.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rat Nugra

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X