Gaya Kepemimpinan dan Pandangan Progresif
Sebelum menjabat sebagai paus, Prevost dikenal aktif di ruang publik dan sesekali menyampaikan pandangannya di media sosial.
Beberapa pesannya pernah menyentil tokoh politik negaranya sendiri, termasuk JD Vance dan mantan Presiden Donald Trump, yang menunjukkan keberaniannya dalam menyuarakan nilai-nilai moral universal di atas kepentingan politik.
Kini sebagai Paus Leo XIV, ia diharapkan membawa napas baru dalam kepemimpinan Gereja Katolik, tanpa meninggalkan akar doktrinal yang menjadi fondasi iman Katolik.
Harapan dan Makna Pelantikan
Misa pelantikan Paus Leo Akan Digelar Hari Minggu bukan sekadar seremoni, melainkan menjadi lambang awal dari babak baru Gereja Katolik.
Baca Juga: Preview Barcelona vs Villarreal: Pesta Juara di Camp Nou, Ujian Berat Bagi Tim Tamu
Ribuan umat diperkirakan akan memadati Lapangan Santo Petrus, sementara jutaan lainnya akan mengikuti melalui siaran langsung di seluruh dunia.
Kehadiran pemimpin dunia, perwakilan antaragama, dan umat dari berbagai benua mencerminkan harapan besar terhadap kepemimpinan baru ini.
Pelantikan Paus Leo XIV menjadi titik penting dalam sejarah Gereja Katolik modern.
Dengan latar belakang internasional, pandangan yang terbuka, dan keberanian menyuarakan nilai-nilai moral lintas batas politik, Paus Leo XIV diharapkan mampu menjembatani masa depan Gereja dengan tantangan global yang terus berkembang.***
Artikel Terkait
Persiapan Misa Pelantikan Paus Leo XIV, Bakal Digelar 18 Mei 2025 di Lapangan Santo Petrus
Pesan Damai Paus Leo XIV di Regina Coeli: Jangan Pernah Perang Lagi!
Presiden Prabowo Utus Budi Arie dan Cak Imin Hadiri Pelantikan Paus Leo XIV di Vatikan
Intip Persiapan Misa Pelantikan Paus Leo Digelar 18 Mei 2025 di Lapangan Santo Petrus, Vatikan
Usai Misa Inagurasi, Paus Leo XVI Terima Cincin Kepausan dan Pilih Tinggal di Istana Apostolik Vatikan