• Senin, 22 Desember 2025

Profil 8 Kardinal Calon Utama Jika Paus Fransiskus Mangkat atau Mengundurkan Diri, Salah Satunya dari Asean

Photo Author
- Senin, 24 Februari 2025 | 11:01 WIB
Kesehatan Paus Fransiskus kian mengkhawatirkan (instagram.com/@teraskatolik.official)
Kesehatan Paus Fransiskus kian mengkhawatirkan (instagram.com/@teraskatolik.official)

6. Kardinal Luis Antonio Tagle

Luis Antonio Tagle yang berasal dari Filipina mendapat julukan Paus Fransiskus Asia.

Pada 2012, Paus Benediktur XVI memilih Tagle sebagai orang Filipina ketujuh yang menjadi kardinal. Jika nanti terpilih, Tagle akan menjadi orang Asia pertama yang menjadi paus.

Baca Juga: BPOM Tarik Ratusan Ribu Produk Kosmetik Berbahaya dari 91 Merek, Mayoritas Produk Laris yang Viral

Saat ini Tagle menjabat sebagai wakil prefek untuk Bagian Evangelisasi Pertama di Departemen Evangelisasi dan sebagai presiden Komisi Antar Departemen untuk Religius yang Ditahbiskan.

Kardinal Tagle dianggap condong ke kiri dan kritis terhadap perlakuan gereja terhadap kaum LGBT dan umat Katolik yang bercerai dan menikah lagi.

Dalam sebuah wawancara pada 2015, ia mengatakan sikap keras gereja terhadap kaum gay, janda yang cerai, dan ibu tunggal telah merusak tujuannya untuk menyebarkan Injil.

Baca Juga: Truk Muatan Hebel Tabrak Flyover Pancoran, Petugas Damkar Kesulitan Evakuasi Korban Jiwa

7. Kardinal Peter Erdo

Dalam politik gereja kontemporer, nama Kardinal Peter Erdo dari Hungaria adalah satu seorang tokoh penting.

Sebagai seorang konservatif, Erdo yang diangkat oleh Paus Yonales Paulus II sebagai kardinal selalu menentang praktik umat Katolik yang bercerai atau menikah lagi untuk menerima Komuni Kudus.

Erdo juga vokal menentang negara-negara Eropa yang menerima pengungsi, dengan menyatakan bahwa hal itu sama saja dengan perdagangan manusia.

Baca Juga: Bandara Beirut Lebanon Tutup Selama Pemakaman Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah

8. Kardinal Wim Eijk

Sebagai mantan dokter yang diangkat oleh Paus Benediktus XVI sebagai kardinal pada 20212, Kardinal Willem Jacobus Eijk merupakan salah satu kandidat terdepan yang paling konservatif.

Pada 2015, Eijk membantu menulis "Sebelas Kardinal Berbicara tentang Pernikahan dan Keluarga: Esai dari Sudut Pandang Pastoral."

Artikel itu dengan tegas menentang dukungan Paus Fransiskus terhadap pernikahan sipil ulang jika tidak menerima pembatalan pernikahan pertama. Eijk menulis bahwa hal itu adalah suatu bentuk perzinahan yang terstruktur dan dilembagakan.

Baca Juga: Resmi Berlaku! Ini Aturan Baru Sri Mulyani Terkait Pemeriksaan Pajak

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Jimmy Radjah

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X