"Secara historis, Bitcoin hanya mampu mempertahankan reli harga besar ketika Bull Score berada di atas 60."
"Jika indeks berada di bawah 40 dalam jangka panjang, ini sering kali menjadi tanda awal pasar bearish," tulis analis CryptoQuant dalam laporannya.
Fakta lain yang menambah tekanan: ETF spot Bitcoin di AS mencatat arus keluar bersih sebesar US$ 180 juta dalam 30 hari terakhir, salah satu yang tertinggi sejak ETF Bitcoin mulai diperdagangkan pada awal 2024.
Bitcoin di Titik Kritis: USD80.000 Jadi Support Kunci
Para analis kini mengamati level USD 80.000 sebagai titik support psikologis yang akan menentukan arah pasar selanjutnya.
Baca Juga: Thiago Almada Bawa Argentina Kokoh di Puncak Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Conmebol
Jika Bitcoin jatuh di bawah level ini dan Indeks Bull Score tetap rendah, tekanan jual bisa semakin meningkat dan memperpanjang tren bearish.
Namun, jika pasar mampu mempertahankan level tersebut dan indeks mulai naik kembali, peluang untuk pemulihan masih terbuka.
Beberapa pekan ke depan akan menjadi periode krusial bagi Bitcoin dan pasar kripto secara keseluruhan. ***
Artikel Terkait
Bertemu Crypto.com di Dubai, Airlangga Hartanto Bahas Nasib Kripto dan Blockchain di Indonesia
Transaksi Kripto di Indonesia Sepanjang 2024 Melambung 336 Persen, Tembus Rp651 Triliun
Presiden Argentina Javier Milei Terseret Skandal Kripto, Oposisi Desak Pemakzulan!
Pasar Kripto Berdarah! Bitcoin dan Solana Anjlok Drastis
Mengenal Bitcoin: Cara Kerja, Sejarah, dan Negara yang Mengadopsinya