Pesta belum usai…, sebuah semangat kembali disulut oleh banyak pihak demi menjaga MARWAH dan menghormati Hak Konstitusi para delegasi masing-masing IKA Fakultas dan Jurusan, sungguh sebuah pengharapan akan adanya pesta demokrasi yang memenuhi unsur Transparansi, Profesional dan Akuntabel.
Keyakinan saya mengatakan bahwa ketika pemimpin lahir dari proses yang baik maka akan menghasilkan kebijakan-kebijakan yang baik pula, tanpa bermaksud untuk mendahului proses apapun, mungkin ke depan akan lebih baik jika para calon kandidat mendapatkan pengakuan atau validasi dari berbagai pihak, agar setiap calon kandidat mendapatkan status sebagai calon kandidat yang fit dan proper.
Baca Juga: Seruan UPN Veteran Jakarta, Bela Negara dan Bela Rakyat
Pemimpin IKA UPN “Veteran” Jakarta dalam hal ini adalah Ketua Umum merupakan pejabat yang hadir dalam RUANG PUBLIK sehingga keyakinan saya mengatakan kita membutuhkan sebuah legitimasi standar atau pra-syarat bagi para calon kandidat ketika akan bertarung dalam konstestasi.
SKCK menjadi salah satu “tools yang dapat digunakan para calon kandidat untuk memenuhi unsur pengakuan dari pihak eksternal lalu kemudian “Fakta Integritas” menjadi “tools” saat calon kandidat telah resmi menjadi kandidat.
Proses validasi kepemimpinan saat ini merupakan hal yang penting untuk dilakukan karena dengan adanya validasi dari berbagai pihak akan melahirkan calon-calon kandidat yang kredibel, ketika proses validasi memperkuat kredibilitas calon kandidat maka proses Pemilu yang Jujur dan Adil menjadi syarat kemudian, sehingga pemimpin IKA UPN “Veteran” Jakarta yang dihasilkan akan memenuhi standar Amanah dalam menjalankan mandat.
Baca Juga: Mahasiswa UPN Tolak Dinasti Politik, Serukan Pilpres 2024 Tanpa Jokowi
Pekerjaan Rumah selanjutnya adalah bagaimana kita menyikapi ini semua untuk menjadi perbaikan-perbaikan sesegera mungkin dan menjadikan hal ini sebagai Critical Point guna melangkah ke depan. Salam Tabik.
Oleh: Age Mallory, Tekstil 96 dan Ketua IKASTEK (Ikatan Alumni Sarjana Tekstil).***
Artikel Terkait
Respons Polisi Indonesia soal Tudingan Penonton Malaysia yang Dipaksa Tes Urine dan Dipalak saat DWP 2024
Budi Arie Diperiksa untuk Tentukan Tersangka Kasus Korupsi di Komdigi
Usut Korupsi di Komdigi, Polisi Periksa 26 Saksi Termasuk Budi Arie
Diputus Pailit oleh MA, PT Sritex Langsung Ajukan Peninjauan Kembali
Pimpinan PP Muhammadiyah Kritik Keras PPN Naik 12 Persen, Desak Pemerintah Tinjau Ulang