Sebelumnya, berdasarkan informasi yang dihimpun pada Selasa, 1 Desember 2025, insiden tersebut mengakibatkan lima anggota TNI menjadi korban penyerangan.
Baca Juga: Putusan MK Dilanggar, Muncul Gerakan Nasional Gugat Perpol 10/2025
Selain itu, dua unit kendaraan milik perusahaan tambang dilaporkan mengalami kerusakan berat akibat insiden tersebut.
Kepergok Mata-matai Pakai Drone
Kejadian bermula ketika seorang warga sipil yang bertugas sebagai petugas pengamanan perusahaan mencurigai adanya aktivitas penerbangan drone di area tambang sekitar pukul 15.30 WIB. Drone tersebut dinilai mencurigakan karena terbang di wilayah terbatas.
Petugas keamanan itu kemudian berusaha mendekati dan mengejar pihak yang mengoperasikan drone.
Di sekitar lokasi yang sama, lima prajurit TNI dari satuan Zeni Tempur yang tengah melaksanakan kegiatan latihan berada tidak jauh dari area tambang. Para prajurit tersebut turut membantu melakukan pengecekan, tanpa membawa senjata api.
Sekitar retusan meter dari pintu masuk tambang, rombongan menemukan empat WNA China yang diduga tengah menerbangkan drone.
Situasi yang semula terkendali mendadak berubah ketika sebelas WNA lainnya muncul secara tiba-tiba, sehingga total kelompok tersebut berjumlah 15 orang.
Kelompok WNA tersebut kemudian melakukan penyerangan secara agresif. Kondisi memaksa anggota TNI dan warga sipil mundur untuk menghindari bentrokan yang lebih besar dan potensi korban tambahan.
"Mereka (WNA China) itu membawa empat bilah senjata tajam, airsoft gun, serta alat setrum, lalu menyerang anggota kami,” ujar saksi mata bernama Imran.
Masih Penyelidikan
Hingga saat ini, aparat kepolisian masih melakukan pendalaman terkait insiden tersebut.
Polisi menyatakan masih mengumpulkan keterangan dari berbagai pihak untuk memastikan kronologi dan latar belakang kejadian yang melibatkan WNA dan aparat negara di area strategis tersebut.
Baca Juga: Penuhi Panggilan KPK Kasus Kuota Haji, Ini Kata Eks Menag Yaqut Cholil Qoumas
"Kami masih klarifikasi kepada pihak-pihak terkait untuk berita tersebut," ucap Kapolres Ketapang, AKBP Muhammad Harris, Senin, 15 Desember 2025.
Artikel Terkait
Durian Beku Indonesia Masuk Pasar China, Ini Standar Ketat dan Potensi Nilainya
Bawa Senjata Berbahaya, Belasan WNA China Serang Prajurit TNI di Area Tambang Emas Kalimantan
Kronologi Belasan WNA China Serang Prajurit TNI di Ketapang, Awalnya Kepergok Mata-matai Pakai Drone
Airsoft Gun hingga Parang, Ini Senjata yang Dipakai WNA China Serang TNI di Area Tambang Emas Ketapang
WNA China Ngamuk Serang TNI di Tambang Emas, DPR Murka: Tak Boleh Ada Orang Asing Kebal Hukum di Indonesia!