Akses Tapanuli Utara, Tapanuli Tengah dan Sibolga Masih Sulit Ditembus, Begini Cara Bantuan Tetap Masuk Meski Jalan Lumpuh Total!

Untuk itu, diputuskan mengirimkan puluhan prajurit TNI yang berjalan kaki membawa bantuan dasar.

“Mereka sudah berjam-jam bahkan ada yang berhari-hari menunggu. Jadi besok pagi 50 personel berangkat membawa ransel berisi air, beras, dan makanan pokok,” kata Suharyanto.

Pengiriman Logistik Melalui Jalur Udara

Baca Juga: Pakar Hukum Pidana Kritik Pencabutan Cekal Bos Djarum, Pertanyakan Dasar Kejagung

Selain jalur darat, bantuan juga didorong lewat operasi udara.

Pangdam Bukit Barisan menurunkan satu helikopter besar untuk menjangkau kawasan yang benar-benar terisolasi.

Karena medan sulit, helikopter tidak bisa mendarat sehingga bantuan diberikan dengan metode airdrop.

“Logistiknya akan dilempar dari atas. Harapannya warga tetap bisa bertahan sambil menunggu jalan darat selesai dibersihkan alat berat,” ungkap Suharyanto.

Baca Juga: Indonesia Catat Kerugian Rp7,8 triliun Akibat Penipuan Berbasis AI

Dalam laporan yang diterimanya, Wali Kota Sibolga Akhmad Syukri Nazri yang sebelumnya sempat dikabarkan hilang  ternyata berada di titik yang aksesnya terputus total.

Ia harus berjalan satu hari penuh melewati medan terjal guna kembali ke kota.

“Kami perkirakan masih ada sekitar 20 km jalur ekstrem yang harus ditembus untuk mencapai Sibolga dan Tapanuli Tengah,” tambahnya.

Distribusi Bantuan ke Sibolga dan Tapanuli Tengah

Baca Juga: Jelang Laga Lawan Arsenal, Cole Palmer Siap Comeback!

Hingga Sabtu sore, Kota Sibolga dinyatakan masih terisolasi dan tidak dapat ditembus lewat jalur darat.

Satu-satunya cara mengirim bantuan adalah melalui laut dan udara.

Sementara itu, Tapanuli Tengah memiliki akses darat terbatas, namun suplai harus dialihkan melalui jalur Pinangsori yang dinilai paling memungkinkan.