2 Gempa Beruntun Guncang Sulawesi Utara, Belum Ada Laporan Dampak Kerusakan

KONTEKS.CO.ID - Wilayah Sulawesi Utara diguncang dua gempa beruntun pada Kamis 13 November 2025, yang terjadi hanya dalam selang waktu beberapa detik.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan kedua gempa tersebut berkekuatan Magnitudo 5,0 dan Magnitudo 5,2, masing-masing berpusat di wilayah laut timur laut Melonguane dan tenggara Pulau Karatung, Sulawesi Utara.

Gempa pertama dengan kekuatan Magnitudo 5,0 terjadi pukul 10:31 WIB yang berlokasi di 4,18 Lintang Utara dan 127,84 Bujur Timur, atau sekitar 106 km tenggara Pulau Karatung, Sulawesi Utara, dengan kedalaman 122 kilometer.

Baca Juga: Guncangan Gempa Bumi Terjadi di Sulut, Cek Magnitudo dan Potensi Tsunaminya

Sedangkan gempa kedua berkekuatan Magnitudo 5,0 berpusat di titik koordinat 4,15 Lintang Utara dan 127,84 Bujur Timur, atau sekitar 130 km timur laut Melonguane, Sulut, dengan kedalaman 130 kilometer.

BMKG menyebutkan bahwa informasi awal ini masih bersifat cepat dan dapat berubah seiring dengan proses pemutakhiran data. BMKG menegaskan bahwa gempa ini tidak berpotensi tsunami.

Belum Ada Laporan Kerusakan

Hingga berita ini diturunkan, belum ada laporan mengenai dampak kerusakan atau korban jiwa akibat guncangan tersebut.

Namun, sejumlah warga di wilayah kepulauan Talaud dan sekitarnya dilaporkan sempat merasakan getaran ringan hingga sedang.

BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap tenang, tidak terpengaruh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan, dan terus mengikuti informasi resmi dari BMKG.

Baca Juga: Gempa Dangkal Magnitudo 5,1 Guncang Melonguane, Berpusat di Laut Tak Berpotensi Tsunami

“Informasi ini mengutamakan kecepatan, sehingga hasil pengolahan data belum stabil dan bisa berubah seiring kelengkapan data,” tulis BMKG dalam keterangannya.

Konteks Seismik Wilayah

Wilayah Sulawesi Utara memang dikenal aktif secara tektonik karena terletak pada pertemuan lempeng Laut Filipina dan Lempeng Eurasia.

Aktivitas subduksi di bawah Laut Maluku dan Laut Sulawesi kerap memicu gempa bumi berkekuatan sedang hingga kuat.