Sementara masa krusial 72 jam peluang bertahan hidup telah berakhir.
Keluarga korban hilang pada Kamis sepakat agar operasi penyelamatan dilakukan memakai alat berat.
Operasi penyelamatan ini bisa berlangsung lebih dari tujuh hari, jika korban masih belum ditemukan.
Operasi semakin rumit karena adanya gempa bumi yang mengguncang lepas pantai Selasa malam hingga Rabu dini hari, sehingga sempat menghentikan pencarian.
Bangunan ambruk setelah tiang pondasi gagal menahan beban tambahan dari pembangunan lantai empat sekolah.
Standar konstruksi yang longgar menimbulkan kekhawatiran luas tentang keamanan bangunan di Indonesia.
Banyak bangunan, khususnya rumah, sering dibiarkan setengah jadi agar bisa ditambah lantai baru bila anggaran memungkinkan.***
Artikel Terkait
15 Korban Musala Ponpes Al Khoziny Ambruk Terdeteksi, 8 Berstatus Hitam dan 7 Merah
Desak Investigasi Insiden Musala Ponpes Al Khoziny Ambruk, DPR: Harus Melalui Kajian Konstruksi Matang!
Evakuasi Santri Ponpes Al Khoziny: Tim SAR Tolak Pakai Alat Berat, Pilih Angkat Manual Demi Cegah Korban Jiwa
Prabowo Sampaikan Belasungkawa Korban Ambruknya Musala Ponpes Al Khoziny Sidoarjo
Wartawan Diintimidasi dan Diusir Saat Liput Musala Ambruk Ponpes Al Khoziny