• Minggu, 21 Desember 2025

Kemunculan Kembali Burung Langka Wallacean Whistler Ungkap Rapuhnya Ekosistem Maluku

Photo Author
- Sabtu, 13 September 2025 | 16:00 WIB
Burung langka Wallacean Whistler yang ada di Kepulauan Tayando, Maluku. (Noah Saleme)
Burung langka Wallacean Whistler yang ada di Kepulauan Tayando, Maluku. (Noah Saleme)

KONTEKS.CO.ID - Penemuan kembali burung subspesies tianduana dari Wallacean Whistler di Kepulauan Tayando, Maluku, bukan hanya kabar gembira bagi dunia ilmu pengetahuan.

Lebih dari itu juga mengingatkan pada rapuhnya ekosistem kepulauan di Maluku.

Hasil observasi menunjukkan burung-burung ini masih mampu bertahan di kebun dan hutan terdegradasi, meski banyak pulau telah mengalami deforestasi cukup luas.

Baca Juga: Alwi Farhan Gugur di Perempat Final Hong Kong Open 2025, Akui Kalah Pengalaman dari Chou Tien Chen

Menurut catatan pengamat burung Noah Saleme, Wallacean Whistler tidak terlalu jarang di pulau itu, tetapi tetap sangat rentan terhadap kehilangan habitat.

Penemuan ini juga datang bersamaan dengan riset genetika yang dipublikasikan pada 2025 di jurnal ‘Molecular Ecology’.

Riset tersebut mengungkap tianduana memiliki asal-usul hibrida antara Wallacean Whistler dan Drab Whistler.

Baca Juga: Survei BI: Penjualan Eceran Melambat, Jakarta dan Medan Tertekan, Surabaya Lebih Tahan Banting

Statusnya sebagai spesies tersendiri kemungkinan akan ditinjau kembali dalam kajian taksonomi mendatang.

Kasus kemunculan kembali Wallacean Whistler menegaskan potensi biologis Maluku sebagai salah satu pusat keanekaragaman hayati di Indonesia.

Namun, selain itu juga menyoroti betapa mudahnya spesies langka menghilang tanpa jejak akibat degradasi lingkungan.

Baca Juga: Eko Patrio Ngontrak di Pinggiran Jakarta Usai Rumah Dijarah: Boro-Boro Kabur ke Luar Negeri

“Kasus tianduana menjadi bukti bahwa spesies yang dianggap hilang masih bisa bertahan di sudut-sudut terpencil Indo-Pasifik,” tulis laporan dari Ornithomedia, Sabtu 13 September 2025.

“Namun, nasib mereka sangat ditentukan oleh kemampuan kita menjaga habitatnya.”***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ari DP

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X