KONTEKS.CO.ID - Perjuangan Masyarakat Adat di Tano Batak melawan perampasan tanah oleh Indorayon yang saat ini bernama PT Toba Pulp Lestari (TPL) tidak pernah padam.
Terakhir pada selasa, 27 Mei 2025, ratusan massa aksi berdemonstrasi menuntut adanya ketegasan Pemkab dan DPRD Tapanuli Utara untuk segera menutup TPL.
Sekretaris Jenderal Konsorsium Pembaruan Agraria, Dewi Kartika, mengatakan protes mereka sudah yang kesekian kali. Alasan utamanya karena perusahaan milik Sukanto Tanoto ini hanya memberikan kesengsaraan bagi masyarakat adat di 12 kabupaten di Tano Batak.
Baca Juga: Jelang Puncak Haji, Kemenkes Sebut Sejumlah Jemaah Haji Alami Gangguan Tulang dan Sendi
TPL saat ini memonopoli tanah seluas 167.912 hektare berdasarkan SK 307/Menlhk/Setjen/ HPL.0/7/2020, keputusan ini dikeluarkan oleh Siti Nurbaya yang kala itu masih menjabat Menteri KLHK.
“Dengan perubahan kedelapan inilah TPL semakin berani merampas tanah, memenjarakan masyarakat adat dan merusak lingkungan,” ujar Sekjen KPA, Dewi kartika dalam keterangan yang dikutip Minggu, 1 Juni 2025.
Teror dialami Dewan Nasional KPA Delima Silalahi. Belum hilang rasa lelah setelah long march, dia justru sudah diteror dengan dikirimi kotak yang berisi bangkai burung oleh orang yang tidak dikenal.
Paket tersebut ditemukan oleh kerabatnya sekitar pukul 08.15 WIB, tergeletak di atas meja tamu. Tidak ada anggota rumah yang mengetahui siapa pengirim maupun waktu pengantarannya.
Baca Juga: Dua Orang Jadi Tersangka Bencana Longsor Tambang Batu Gung Kuda Cirebon, Ini Identitasnya
Janggalnya terror ini bersamaan dengan kian tingginya desakan masyarakat kepada pemerintah untuk segera menutup TPL.
“Menurut data Aliansi Tutup TPL 2021, lebih dari 93 orang bahkan sudah dikriminalisasi oleh TPL hanya karena mempertahankan tanahnya,” ujar Dewi kartika.
Artikel Terkait
Kabar Baik! Danau Toba Masuk Daftar 52 Destinasi Wisata Terbaik Versi New York Times
Ormas PP Tangsel Diduga Raup Rp7 Miliar Kuasai Lahan Parkir RSUD
Ketua GRIB Jaya Tangsel Tersangka Penguasaan Lahan BMKG, Polda Metro: Positif Narkoba saat Ditangkap
Kasus Mafia Tanah, Kejati NTT Sita Tanah Negara Nyaris 1 Ha di Kupang, Dugaan Korupsi Rugikan Rp900 Miliar
Fakta Sejarah 1 Juni Jadi Hari Lahir Pancasila, Sempat Dilarang di Era Soeharto