• Senin, 22 Desember 2025

Penjelasan TNI Usai Ledakan Amunisi di Garut Hingga Tewaskan 13 Orang

Photo Author
- Senin, 12 Mei 2025 | 16:24 WIB
Penjelasan TNI usai ledakan amunisi di Garut hinga tewaskan 13 orang (Foto: Dokumentasi Konteks.co.id saat ledakan Gudang Peluru di Gunung Putri )
Penjelasan TNI usai ledakan amunisi di Garut hinga tewaskan 13 orang (Foto: Dokumentasi Konteks.co.id saat ledakan Gudang Peluru di Gunung Putri )


KONTEKS.CO.ID - TNI menjelaskan kronologi meledaknya amunisi tak layak pakai di Desa Sagara, Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat pada Senin 12 Mei 2025.

Kapuspen TNI, Mayjen TNI Kristomei Sianturi menjelaskan kronologi ledakan.

Kata dia, warga sipil datang untuk mengambil sisa ledakan berupa serpihan logam untuk dikumpulkan.

Baca Juga: Kronologi Insiden Ledakan Amunisi Kedaluwarsa di Cibalong Garut

Diduga, terjadi ledakan kedua dari amunisi yang masih aktif sehingga korban berjatuhan.

"Ya, nanti kita akan dalami apa yang menyebabkan bisa terjadi demikian. Memang setelah selesai peledakan gitu ya, masyarakat datang untuk mengambil sisa-sisa ledakan tadi, apakah serpihan-serpihan logamnya yang dikumpulkan, tembaga atau besi yang memang bekas dari misalnya granat. Nah itu yang biasanya masyarakat mengambil logam tersebut gitu ya," jelasnya kepada wartawan.

"Nanti kita lihat kita akan mendalami kenapa itu bisa terjadi sehingga mungkin ada ledakan kedua atau yang belum meledak sebelumnya, sehingga ketika masyarakat mendekat terjadi ledakan. Tapi itu nanti itu baru dugaan awal yang kita akan dalami lebih lanjut," imbuhnya.

Baca Juga: SEG Solar Mulai Produksi Sel Surya di Indonesia, Pabriknya Senilai Rp8 Triliun

Menurut Kristomei, amunisi sudah kedaluwarsa tidak bisa diperkirakan. Isi i dalamnya apakah masih sesuai dengan yang memang seharusnya ada atau untuk memantiknya juga masih sesuai dengan yang memang sudah sesuai prosedurnya.

"Nah, ini nanti yang kita akan dalami ya, kenapa bisa terjadi seperti ini. Namanya juga amunisi aktif, amunisi bekas itu pasti ada yang sudah tidak sesuai dengan apa yang seharusnya ada," terangnya.

Amunisi yang dimusnahkan, kata Kristomei, berupa granat hingga mortir yang sudah melewati masa pakai atau kedaluarsa.

Baca Juga: Dari Marinir ke Medan Perang Ukraina: Siapa Sebenarnya Satria Arta Kumbara, Eks TNI AL yang Kini Berbaju Rusia?

"Ada beberapa macam granat ada sisa mortir ya yang memang tidak belum sempat dipakai tapi sudah lewat masa pakainya atau kwdaluwarsa, sehingga amunisi-amunisi tersebut memang rutin bagi kita TNI untuk memusnahkan benda-benda atau sisa-sisa amunisi yang tidak terpakai," ujarnya.

Peristiwa tersebut menyebabkan 13 orang meninggal dunia. Di antaranya 4 anggota TNI dan sisanya warga sipil.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Lopi Kasim

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X