KONTEKS.CO.ID - SEG Solar, produsen modul fotovoltaik (PV) asal Amerika Serikat, telah meresmikan pabrik produksi sel surya di Indonesia.
Kabar terbaru perusahaan tersebut berhasil memproduksi sel n-type pertamanya di fasilitas tersebut.
Hanya dalam tempo tujuh bulan sejak pembangunan dimulai, SEG Solar mengumumkan lini produksi pertama dari pabrik senilai USD480 juta atau sekitar Rp8 triliun di Pulau Jawa itu telah berhasil dioperasikan.
Perusahaan menyatakan sejak peletakan batu pertama pada September 2024, mereka telah menyelesaikan pembangunan fasilitas, pengujian lini produksi, hingga produksi awal sel surya efisiensi tinggi.
Produk pertama yang dihasilkan di fasilitas ini adalah sel surya n-type hasil pengembangan internal, yang menurut SEG Solar menawarkan "daya keluaran dan stabilitas yang sangat baik" dengan efisiensi konversi rata-rata sebesar 26,4 persen.
“Beroperasinya lini produksi pertama menandai peluncuran penuh fase pertama proyek ini, yang mencakup empat lini produksi dengan total kapasitas 2 GW,” rilis perusahaan itu.
Pabrik ini menggunakan peralatan cetak layar bergantian dua sisi yang mampu mencapai waktu siklus rata-rata 0,75 detik per sel.
Itu berarti 20 persen lebih cepat dibandingkan standar industri konvensional.
SEG Solar menargetkan kapasitas pabrik meningkat hingga 5 GW per tahun, dengan tujuan membangun rantai industri yang sepenuhnya terintegrasi secara vertikal di Indonesia.
Mulai batang silikon, wafer, sel surya, hingga modul.
Perusahaan menyebutkan pabrik ini adalah salah satu proyek surya pertama yang rampung di kawasan industri milik negara di Batang, sekitar 390 km sebelah timur Jakarta.
Mereka mengklaim kehadiran fasilitas ini akan menarik industri surya lainnya dan memperkuat posisi Indonesia dalam rantai pasok energi terbarukan global.
“Keberhasilan operasional ini menjadi model yang dapat direplikasi untuk menarik lebih banyak produsen PV dan meningkatkan efek klaster industri di kawasan ini,” ujar SEG Solar.
SEG Solar menegaskan pabrik sel di Indonesia merupakan komponen penting dari strategi ekspansi globalnya.
Artikel Terkait
Amerika Serikat Keluhkan Kebijakan Halal di Indonesia
Rendang Republic Memperkaya Pilihan Kuliner Indonesia di Chicago Amerika Serikat