• Senin, 22 Desember 2025

Tak Banyak yang Tahu, Mbok Yem Dulunya Pencari Rempah Jamu di Gunung Lawu

Photo Author
- Kamis, 24 April 2025 | 13:46 WIB
Wakiyem atau Mbok Yem, sosok legendaris bagi pendaki Indonesia telah berpulang pada Rabu, 23 April 2025, pada usia 82 tahun.
Wakiyem atau Mbok Yem, sosok legendaris bagi pendaki Indonesia telah berpulang pada Rabu, 23 April 2025, pada usia 82 tahun.

Sejarah warung Mbok Yem dimulai sejak era 1980-an. Dia bukan penjaga puncak, melainkan pedagang sembako di kampung.

Aktivitas naik gunung awalnya dilakukan untuk mencari bahan jamu dan rempah dari hutan Lawu.

Dari kebiasaan itu, perlahan-lahan ia membangun pondok kecil yang kemudian berkembang menjadi warung sederhana. Warung tersebut menjadi semacam “rumah kedua” bagi para pendaki.

Di sana, para pendaki bisa menemukan nasi hangat, teh manis, mie instan, hingga obrolan ringan yang menghangatkan suasana di tengah suhu dingin Lawu.

Baca Juga: Bos Lippo Group James Riady Janji Bereskan Masalah Meikarta: 'Kami Ikut Arahan Menteri'

Bukan sekadar tempat jualan, warung Mbok Yem menjadi ruang persinggahan yang sarat makna. Ia menyambut siapa pun dengan keramahan khas wanita tua Jawa Timur.

Tidak ada yang pulang dari Lawu tanpa mendengar kisah Mbok Yem, atau mencicipi teh hangat buatannya yang terasa istimewa di tengah dinginnya kabut.

Bagi banyak pendaki, Mbok Yem bukan hanya penjaja makanan. Ia adalah simbol semangat, kehangatan, dan dedikasi.

Meski hanya tinggal di puncak gunung dengan fasilitas sederhana, Mbok Yem telah memberi arti lebih pada perjalanan spiritual dan fisik para pendaki.

Baca Juga: KFC dan Taco Bell Berdarah-darah, Emiten Restoran Cepat Saji FAST Rugi Hampir Rp800 Miliar

Kebanyakan orang tua memilih tinggal nyaman bersama anak-cucu di rumah saat usia senja. Namun tidak dengan Mbok Yem.

Ia justru memilih menetap di gunung, menyatu dengan alam, sambil melayani tamu-tamunya yang datang dari seluruh penjuru negeri. Ia hanya pulang sesekali, biasanya saat hari raya Idulfitri.

Kini, setelah puluhan tahun mengabdi di ketinggian, Mbok Yem akhirnya berpulang. Ia telah memutuskan untuk menghabiskan sisa usianya bersama keluarga sebelum akhirnya menghembuskan napas terakhir.***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Eko Priliawito

Tags

Terkini

X