KONTEKS.CO.ID — Seorang siswi SMA berusia 17 tahun asal Markham, Ontario, Kanada, menemukan cara unik untuk mengurangi limbah olahraga bulu tangkis.
Ia adalah Anya Yang, pendiri Birdie UP Canada, yang berinisiatif mengubah shuttlecock bulu tangkis bekas menjadi karya seni bernilai jual tinggi.
Shuttlecock yang biasa berakhir di tempat sampah kini disulap menjadi gantungan kunci berwarna-warni dan dijual di berbagai acara.
Baca Juga: Dihajar Arsenal Empat Gol Tanpa Balas, Pelatih Atletico Madrid Sebut The Gunners Tim Terbaik
Hasil penjualannya disumbangkan ke World Wildlife Fund (WWF) dan lembaga amal lain yang bergerak di bidang keadilan sosial dan lingkungan.
Atas inisiatif ini, Anya meraih penghargaan I-SEA National Youth Climate Action Award 2025.
Menurut Anya, ide Birdie UP lahir dari keprihatinannya terhadap limbah plastik yang dihasilkan dari jutaan shuttlecock yang digunakan setiap tahun.
Baca Juga: Prabowo Pastikan Hadiri KTT G20 di Afrika Selatan, Dorong Tatanan Ekonomi Global Lebih Inklusif
“Kok hanya dipakai sebentar, lalu dibuang. Di turnamen, tempat sampah penuh dengan shuttlecock bekas yang sulit terurai,” ujarnya.
Bersama dua temannya, Christine Liang dan Ivy Forchune, Anya memanfaatkan shuttlecock bekas dan bahan seni sumbangan untuk membuat gantungan kunci kreatif.
Tahun lalu, mereka berhasil mengumpulkan hampir 600 dolar Kanada atau sekitar Rp7,1 juta untuk WWF.
Baca Juga: Isu Raisa Cerai dan Gugat Hamish Daud Lagi Heboh, Begini Kronologi dan Fakta Sebenarnya
Mereka juga rutin mengadakan lokakarya bagi anak-anak agar belajar membuat karya sendiri sekaligus memahami pentingnya daur ulang.
Sejak berdiri pada Oktober 2024, Birdie UP berkembang pesat.