Beberapa komentar yang muncul antara lain, “Hadiah uang bulu tangkis sangat kecil dibandingkan hasilnya,” dan “Dia menang 68 kali dan kalah empat sepanjang tahun… dan cuma dapat USD1 juta?”
Baca Juga: Menkeu Purbaya Pimpin ‘Task Force Debottlenecking’ untuk Benahi Investasi, Respons Kasus Nvidia
Penggemar lain membandingkan penghasilannya dengan petenis Italia Jannik Sinner yang meraih USD19,1 juta tahun ini.
Jika An menjuarai World Tour Finals, ia akan menjadi pemain bulu tangkis pertama yang menembus pendapatan USD1 juta atau sekitar Rp16,6 miliar dalam satu musim.
Namun jumlah itu tetap jauh tertinggal dari olahraga global seperti sepak bola, basket, balap motor, tenis, dan olahraga tarung.
Baca Juga: Korban Jiwa Terus Bertambah, Banjir Sumatra Diperparah Longsor dan Tata Ruang Buruk
Sebagian besar penggemar China menilai An adalah kandidat terkuat untuk memenangkan gelar tunggal putri di Hangzhou.
Minat terbesar terhadap olahraga ini memang berasal dari China, tempat bulu tangkis sangat populer.
Meskipun pendapatan sponsor An meningkat sejak meraih emas Olimpiade di Paris tahun lalu, analis menilai hadiah uang turnamen adalah persoalan berbeda.
Baca Juga: Banjir Bandang Sumatra Lebih Mematikan karena Kerusakan Hutan yang Berat
Dengan jadwal yang padat sepanjang tahun dan performa stabil di level tertinggi.
Kekhawatiran itu terus berkembang di China dan negara lain bahwa hadiah untuk atlet top bulu tangkis masih jauh dari memadai.***
Artikel Terkait
Hasil Semifinal China Masters 2025: An Se Young Bungkam Akane, Pasangan Unggulan Tuan Rumah Tersingkir
An Se Young Melaju ke Final Tunggal Putri Denmark Open 2025, Hentikan Perlawanan Alot Akane Yamaguchi
An Se Young Catat Rekor Tak Tertandingi, Incar Persentase Kemenangan 95 Persen di Musim Bersejarah
Curhat An Se Young: Raup hadiah Rp11 Miliar, Traktir Semua Teman Pelatnas tapi Ngaku Susah Gaul!