Dua Ratu Lapangan! Janice Tjen dan Priska Nugroho Bikin Geger Usai Tembus 8 Besar Jinan Open 2025

Petenis berusia 22 tahun ini memulai langkahnya dari babak kualifikasi dan berhasil melangkah hingga ke perempat final tunggal putri.

Di babak pertama, Priska menyingkirkan petenis tuan rumah Bai Zhouxuan, lalu menciptakan kejutan besar dengan mengalahkan unggulan kedelapan Whitney Osuigwe asal Amerika Serikat dalam tiga set: 2-6, 6-2, 6-4.

Baca Juga: Viral Kota di Negara Tetangga Indonesia Ini Dicap sebagai Salah Satu Kota Terjorok Asia, Penuh Lautan Sampah!

Performa ini mengantarnya menghadapi petenis Australia Arina Rodionova di babak delapan besar.

Tak hanya itu, Priska juga tampil di sektor ganda bersama petenis Jepang Hiroko Kuwata.

Pasangan ini sukses melangkah ke perempat final setelah mengalahkan Riya Bhatia/Ankita Raina dari India lewat laga sengit 7-6(6), 1-6, 10-2.

Menariknya, di babak berikutnya mereka akan berhadapan dengan pasangan yang sebelumnya menyingkirkan Janice, Lechemia/Barnett — menjanjikan laga yang penuh gengsi.

Baca Juga: Pendaftaran PPG Calon Guru 2025 Resmi Dibuka! Cek Jurusan, Syarat, dan Jadwal Lengkapnya di Sini

Capaian Janice dan Priska di Jinan Open memperlihatkan bahwa tenis putri Indonesia kini sedang dalam fase kebangkitan.

Di tengah minimnya eksposur media untuk cabang ini, dua nama tersebut terus membawa bendera Merah Putih di level WTA dan ITF.

Konsistensi mereka, baik di nomor tunggal maupun ganda, menunjukkan potensi besar Indonesia untuk kembali punya petenis yang mampu bersaing di Grand Slam level dalam beberapa tahun ke depan.

Baca Juga: Kembali Goyang! Begini Pergerakan Nilai Tukar Rupiah Terbaru Terhadap Dolar AS Hari Ini

Pertarungan perempat final Jinan Open akan jadi ujian sesungguhnya bagi Janice dan Priska.

Jika keduanya berhasil melangkah ke semifinal, peluang Indonesia mencetak sejarah di turnamen level WTA 125 semakin terbuka.

Para penggemar tenis Tanah Air tentu menanti kelanjutan perjuangan dua bintang muda ini, yang kian menunjukkan bahwa tenis Indonesia tak lagi hanya jadi pelengkap di level internasional, tapi mulai diperhitungkan.***