• Senin, 22 Desember 2025

Mengulik Aturan Jam Waktu 25 Detik di Bulu Tangkis, segera Diujicobakan!

Photo Author
- Sabtu, 13 September 2025 | 12:30 WIB
Hasil Indonesia Vs Korea Selatan di perempat final Badminton Asia Mixed Team Championship 2023, salah satunya menyajikan kekalahan Fajar Alfian/Rian Ardianto di nomor ganda putra. (Foto: PBSI)
Hasil Indonesia Vs Korea Selatan di perempat final Badminton Asia Mixed Team Championship 2023, salah satunya menyajikan kekalahan Fajar Alfian/Rian Ardianto di nomor ganda putra. (Foto: PBSI)

KONTEKS.CO.ID - BWF menjelaskan mengenai aturan jam waktu 25 detik yang segera diujicobakan akhir tahun ini.

Dalam aturan baru ini pemain memiliki kebebasan untuk melakukan aktivitas normal antarreli tanpa harus meminta izin wasit. Asalkan tetap siap bermain dalam batas waktu 25 detik.

“Pemain memiliki kebebasan untuk melakukan aktivitas normal antar-rally, termasuk mengelap keringat dan minum yang saat ini memerlukan izin wasit, serta menggunakan cold spray pada diri mereka sendiri, jika mereka siap melakukan servis atau menerima dalam 25 detik,” tulis BWF dalam pernyataannya.

Baca Juga: Ester Nurumi Cedera Tulang Kering, Pelatnas Cipayung Krisis Tunggal Putri

Kegiatan lain yang diperbolehkan meliputi mengompres es, menyesuaikan perban, hingga memotong senar raket.

Pergantian shuttlecock juga harus selesai sebelum waktu habis.

Data analisis BWF terhadap ratusan pertandingan Kejuaraan Dunia dan World Tour menunjukkan dalam 80 persen kondisi normal tanpa insiden khusus, rata-rata jeda antarreli mencapai 22 detik.

Baca Juga: BWF Uji Coba Jam Waktu 25 Detik untuk Reli Bulu Tangkis

Angka tersebut dinilai ideal untuk menjaga stamina atlet sekaligus memastikan tempo pertandingan tetap berjalan.

“BWF percaya 25 detik adalah periode yang tepat untuk menyeimbangkan istirahat yang cukup bagi pemain dan kelancaran permainan,” tulis badan dunia bulu tangkis itu.

Selama ini, aturan Pasal 16.4 Hukum Bulu Tangkis melarang penundaan permainan untuk alasan pemulihan tenaga atau menerima arahan, dengan wasit sebagai penilai tunggal.

Baca Juga: Heboh Dana Investasi Rp70 Miliar Raib di BCA, Pernah Juga Terjadi Saldo Lenyap di Area Tanpa Sinyal

Namun sifat aturan itu subjektif. Dengan jam waktu, regulasi menjadi lebih objektif karena jelas menetapkan batas maksimal 25 detik.

BWF menilai penerapan jam waktu akan membuat pertandingan bulu tangkis lebih menarik bagi penonton dan konsisten dari segi durasi.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ari DP

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X