KONTEKS.CO.ID - Pemain bulutangkis tunggal putra Indonesia, Alwi Farhan, mencetak prestasi gemilang di ajang Macau Open 2025.
Alwi sukses menembus final setelah mengalahkan unggulan kedua asal India, Lakshya Sen, dalam dua gim langsung dengan skor 21-16, 21-9.
Pertandingan berlangsung di Court 1 Macau East Asian Games Dome pada Sabtu, 2 Agustus 2025 siang WIB.
Baca Juga: BPOM Ungkap 34 Kosmetik Ilegal: Lebih Baik Telat Glowing daripada Kulit Cepat Rusak dan Iritasi
Di awal gim pertama, Alwi sempat tertinggal 0-3.
Namun, ia segera bangkit dengan permainan agresif dan mencetak empat poin beruntun yang membalikkan keadaan.
Alwi pun unggul 11-7 di interval dan menutup gim pertama dengan kemenangan meyakinkan.
Baca Juga: Simbol One Piece Jadi Sorotan, Dulu Dipakai Gibran Kini Dianggap Pecah Belah?
Dominasi Alwi Semakin Terasa di Gim Kedua
Masuk gim kedua, tensi pertandingan meningkat. Kedua pemain saling jual beli smes tajam.
Tapi Alwi tetap tampil dominan dan memimpin 11-5 di interval. Permainannya yang tenang dan efisien mempersulit Lakshya untuk berkembang.
Setelah interval, dominasi Alwi tak terbendung. Ia menambah poin demi poin dan memastikan kemenangan setelah pengembalian bola dari Lakshya keluar lapangan.
Baca Juga: Ini 34 Kosmetik Berbahaya yang Ditarik BPOM: Mengandung Merkuri dan Steroid
Gim kedua ditutup 21-9. “Saya tetap fokus dari awal sampai akhir, kunci kemenangan saya hari ini,” ujar Alwi setelah pertandingan.
Final Seru Menanti: Tantang Wakil Malaysia
Dengan kemenangan ini, Alwi akan melaju ke partai puncak untuk menghadapi pemain non-unggulan asal Malaysia, Justin Hoh.
Artikel Terkait
Tim Bulu Tangkis Indonesia Tiba di Jepang, KBRI Tokyo: Dukung 100 Persen Para Duta Bangsa di Japan Open 2025
Jadwal Perempat Final Bulu Tangkis Japan Open 2025 Jumat Ini, Tiga Wakil Indonesia Main!
Ragam Fakta Menarik Jelang China Open 2025 yang Perlu Pencinta Bulu Tangkis Tahu
Cara Prancis Menanamkan Kecintaan pada Bulu Tangkis, Prestasi Terus Mengalir
Legenda Bulu Tangkis Indonesia Iie Sumirat Meninggal Dunia: Pahlawan Piala Thomas 1979, Hancurkan Nama Besar China!