• Minggu, 21 Desember 2025

Cara Prancis Menanamkan Kecintaan pada Bulu Tangkis, Prestasi Terus Mengalir

Photo Author
- Senin, 21 Juli 2025 | 22:16 WIB
Sedikit dari para pemain usia muda dan penggiat bulu tangkis di Prancis. (FFBaD)
Sedikit dari para pemain usia muda dan penggiat bulu tangkis di Prancis. (FFBaD)

KONTEKS.CO.ID - Seiring penampilan impresif para pemainnya belakangan ini, Federasi Bulu Tangkis Prancis menambah prestasi luar lapangan, yaitu BWF Participation Award.

Penghargaan ini diberikan berkat program akademi junior yang dinilai mampu mencetak para pebulutangkis andal, hingga bisa bersaing di kancah internasional.

“Dengan akademi junior, kami membentuk pemain masa depan bulu tangkis,” ujar Presiden FFBaD, Frank Laurent, saat menerima penghargaan tersebut dalam ajang BWF Member Association Awards di Xiamen, beberapa waktu lalu.

Akademi ini merupakan inisiatif pelatihan dan pendampingan untuk remaja usia 13–17 tahun yang bertujuan meningkatkan partisipasi dan menumbuhkan budaya relawan.

Baca Juga: Komentar Gicquel-Delrue Rebut Super 1000! Sejarah Prancis Rebut Gelar Ganda Campuran Indonesia Open 2025

Peserta dapat mendaftar sebagai ofisial teknis, pelatih, atau relawan klub.

Setelah terpilih, mereka bergabung dengan sekitar 40 peserta lain, mengikuti pembelajaran daring dan menghadiri dua hingga tiga pertemuan nasional yang diadakan berbarengan dengan turnamen besar.

Tujuannya? Membekali mereka dengan keterampilan dan kepercayaan diri agar semakin terlibat dan mencintai olahraga bulu tangkis.

Setiap peserta diwajibkan memulai proyek di klub asal mereka dan berkembang melalui pelatihan yang disesuaikan.

Baca Juga: Ragam Fakta Menarik Jelang China Open 2025 yang Perlu Pencinta Bulu Tangkis Tahu

Program ini berhasil mendorong 90 persen liga regional meningkatkan jumlah relawan muda, dengan jumlah pendaftar dua kali lipat pada 2025.

“Akademi Junior bertujuan menanamkan kesadaran akan pentingnya peran aktif warga negara muda,” kata Catherine Le Saint, Wakil Presiden FFBaD yang membawahi hubungan internasional dan pendidikan.

“Kami memberikan mereka pengalaman unik: bertemu tokoh penting bulu tangkis, mendapatkan pengakuan nasional, dan informasi seputar pelatihan lanjutan. Lebih dari 30 persen lulusan Akademi melanjutkan ke pelatihan sertifikasi dan tetap aktif dalam dunia bulu tangkis,” katanya.

Namun, inisiatif ini bukan semata untuk menambah jumlah relawan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ari DP

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X