• Senin, 22 Desember 2025

Skenario Terburuk Persiapan Indonesia Menjadi Tuan Rumah Piala Sudirman dan Piala Thomas-Uber

Photo Author
- Selasa, 17 Juni 2025 | 12:53 WIB
Menpora Dito Ariotedjo berjanji menambah fasilitas di Indonesia Arena GBK untuk memenuhi standar BWF menjadi tuan rumah Piala Sudirman, Piala Thomas dan Uber. (GBK.id)
Menpora Dito Ariotedjo berjanji menambah fasilitas di Indonesia Arena GBK untuk memenuhi standar BWF menjadi tuan rumah Piala Sudirman, Piala Thomas dan Uber. (GBK.id)


KONTEKS.CO.ID - Presiden Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) Khunying Patama Leeswadtrakul secara lisan telah menawarkan Indonesia untuk menjadi tuan rumah Piala Sudirman 2027 dan Piala Thomas-Uber 2028.

Kesempatan ini tak ingin disia-siakan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo. Tawaran ini ditindaklanjutnya dengan mengajukan penambahan fasilitas pendukung pada Indonesia Arena GBK.

Penambahan tersebut agar Indonesia Arena GBK bisa menggelar Piala Sudirman 2027 dan Piala Thomas-Uber 2028.

Baca Juga: Fadli Zon Tolak Minta Maaf Soal Pernyataan Pemerkosaan Massal Mei 98 

Sebelumnya diberitakan, Khunying menawarkan hal itu kepada Dito Ariotedjo saat melakukan peninjauan fasilitas olahraga di kawasan Gelora Bung Karno (GBK) tersebut, pada akhirn pekan kemarin.

Dari peninjauan itu, bos BWF terbaru itu tertarik pada kemegahan Indonesia Arena. Kemegahannya dinilai bisa menjadi daya tarik tersendiri dan berpotensi besar untuk menjadi lokasi penyelenggaraan turnamen badminton kelas dunia.

"Pasti kami sudah mengonfirmasi Indonesia berminat dan siap (menjadi tuan rumah)," ujar politikus Partai Golkar tersebut, melansir Selasa 17 Juni 2025.

Baca Juga: Prajurit TNI Gugur Dibantai OPM Kodap XVI Yahukimo: Ditembak, Dibacok, Ditusuk!

Lokasi ini pernah akan menjadi tempat penyelenggaraan turnamen BWF Super 1000 Indonesia Open 2024. Namun batal lantaran perkara pencahayaan sehingga ajang tersebut kembali digelar di Istora Gelora Bung Karno. Begitu juga pada turnamen Super 1000 yang berlangsung tahun ini.

Terkait pencahayaan, sejatinya venue dengan kapasitas 16.088 kursi ini sudah lengkap dan kapasitas penerangannya melebihi standar internasional. Tetapi dirasakan tidak pas ketika berkaitan dengan sudut atau angle cahaya. Karena itu perlu ada penambahan rigging termasuk lampu-lampunya.

Sayangnya memasang rigging lampu tak mudah karena sebab bebannya seberatnya 8-12 ton. Sedangkan batas rekomendasi beban dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat hanya 2,5 ton.

Baca Juga: Wusss, Kecepatan Pukulan Smash Muhammad Rian Ardianto Tembus 463,3 Km per Jam!

Karena itu, jiika Indonesia ditunjuk secara resmi menjadi tuan rumah Piala Sudirman dan Piala Thomas-Uber, maka Indonesia Arena sebagai lokasi perhelatannya bakal direnovasi sesuai standar BWF.

"Kami akan ajukan penambahan fasilitas penunjang," janji Dito menyinggung kendala pencahayaan seraya menambahkan, "Saat ini Indonesia Arena dikelola GBK dan kami akan bersama-sama (mengupayakan renovasi)."

Skenario terburuknya jika Indonesia Arena tetap tidak dijadikan venue turnamen adalah dengan membuka berbagai opsi tempat. "Istora senayan dan beberapa GOR di luar Jakarta," sebutnya.

Baca Juga: Bukan 5 Perusahaan, Greenpeace Sebut Ada 12 Izin Tambang Nikel di Geopark Raja Ampat

Dito juga berharap BWF segera membuat keputusan agar Indonesia bisa cepat mempersiapkan diri. "Kami tunggu keputusan dari BWF," pungkasnya. ***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Iqbal Marsya

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X