Final Tunggal Putra Indonesia Open 2025 Chou Tien Chen Vs Anders Antonsen, Duel Anak Emas Istora Senayan

“Dia mengejutkan saya,” aku Vitidsarn. “Dulu dia suka bermain reli panjang duluan, tapi hari ini dia ubah gaya main dan memberi tekanan, itu menyulitkan saya.

“Sulit sekali mengontrol kok di lapangan ini. Hari ini semua yang dia lakukan sangat bagus," katanya.

"Itu sangat berat dan sulit buat saya. Saya lelah, tapi kalau main bulu tangkis, kamu tetap harus main meskipun lelah.”

Bagi Chou, kisah indahnya terus berlanjut.

“Gila sih. Dia sekarang peringkat satu dunia dan baru saja juara Thailand Open dan Singapore Open, jadi mungkin dia agak kelelahan,” kata Chou.

Baca Juga: Final Indonesia Open 2025: Sabar-Reza Hadapi Kim-Seo, Harga Diri Merah Putih!

“Dia pemain yang lengkap, jadi kamu harus tekan dia di setiap pukulan, kalau tidak, dia yang akan menekan Anda."

"Saya pikir saya lebih muda dari lawan-lawan saya. Kamu harus ubah cara berpikir, jadi rendah hati dan stabil.”

Anders Antonsen. (BWF)

Antonsen juga punya hubungan spesial dengan Istora, karena sudah enam kali tampil di final sebelumnya.

Semifinal kemarin melawan Shi Yu Qi yang mengalahkannya di final edisi terakhir,  pemain Denmark itu tampil luar biasa sejak gim kedua.

Laga jadi tegang di akhir, dengan Shi menyelamatkan lima dari enam match point, tapi secara keseluruhan Antonsen memang tampil lebih baik.

“Luar biasa, saya sangat bangga pada diri sendiri. Enggak tahu gimana caranya saya bisa bangkit karena di gim pertama saya benar-benar didominasi," kata Antonsen.

"Saya terus berjuang, sangat bangga."

“Saya mulai tegang. Dari skor 13 atau 14 saya mulai kaku. Dia bisa merasakan itu, dan saat tertinggal 14-20 dia bebas main apa saja."