Gas Elpiji untuk Memasak
Berbeda dengan kapal udara yang kehilangan popularitasnya, penggunaan gas elpiji justru semakin berkembang, terutama sebagai bahan bakar memasak.
Salah satu pelopor penting dalam sejarah penggunaan gas elpiji untuk memasak adalah Ernesto Igel di Brasil.
Kala itu, banyak tabung gas elpiji yang tersisa di lapangan terbang setelah era kapal udara berakhir.
Baca Juga: Donald Trump Mulai Pangkas Pegawai Federal, Serikat Pekerja Melawan
Melihat peluang ini, Ernesto Igel membeli 6.000 tabung gas yang tidak lagi digunakan di Rio de Janeiro.
Dia lantas mulai mempromosikan gas elpiji sebagai bahan bakar memasak yang efisien.
Inovasi ini kemudian melahirkan perusahaan Ultragaz pada tahun 1939.
Saat itu, perusahaan ini memiliki tiga truk distribusi dan melayani 166 pelanggan.
Sebelas tahun kemudian, pada tahun 1950, jumlah pelanggan meningkat pesat menjadi lebih dari 70 ribu.
Hingga kini, Ultragaz menjadi salah satu perusahaan penyedia gas elpiji terbesar di dunia.
Setelah Perang Dunia II berakhir dan industri kembali berkembang, penjualan gas elpiji di AS melampaui 1 miliar galon.
Baca Juga: Jerome Powell Tegaskan The Fed Tak Terburu-buru Pangkas Suku Bunga, Trump Beri Tekanan
Pada 1947, kapal tanker gas elpiji pertama dibangun, dan tiga tahun kemudian, ribuan bus serta taksi mulai beralih menggunakan bahan bakar gas elpiji.
Pada tahun 1965, Chevrolet bahkan memperkenalkan empat jenis mesin kendaraan berbahan bakar gas elpiji.
Dalam beberapa dekade berikutnya, perdagangan gas elpiji semakin berkembang secara internasional.