Satryo menjelaskan bahwa aksi protes tersebut sebenarnya terkait dengan kebijakan mutasi besar-besaran yang sedang dilaksanakan di Kemendikti Saintek.
Kebijakan tersebut, bertujuan untuk menata ulang struktur organisasi setelah kementerian terpecah menjadi tiga bagian, sesuai arahan presiden untuk efisiensi anggaran.
“Demo itu terkait kami sedang melakukan upaya mutasi besar-besaran. Karena pecahnya jadi tiga menteri, kita perlu banyak orang dan ingin membenahi sesuai amanat presiden harus hemat dengan anggaran pemerintah,” jelas Satryo.
Ia juga menilai bahwa para demonstran menggunakan pendekatan menarik perhatian publik.
“Pendemo kan cari sesuatu yang menarik, intinya kita sedang bersih-bersih,” tambahnya.
Respon dari Istana Kepresidenan
Menanggapi isu yang memicu aksi demonstrasi ini, Istana Kepresidenan menyatakan keyakinannya bahwa konflik tersebut dapat diselesaikan melalui dialog yang tenang.
Kepala Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi, menyatakan bahwa penyelesaian masalah ini memerlukan pendekatan hati ke hati.
“Sejauh ini kita yakin bisa diselesaikan dengan dialog dari hati ke hati dan kepala dingin,” ungkap Hasan pada Senin, 20 Januari 2025.
Baca Juga: Sempat Lengah, Raymond-Patra Susul Seniornya di Babak Utama Indonesia Masters 2025
Hasan juga menegaskan bahwa istana menunggu hasil dialog internal kementerian sebelum memberikan komentar lebih lanjut.
“Kita tunggu saja hasil dialog yang akan dilakukan di internal kementerian,” katanya Hasan.***