KONTEKS.CO.ID - Prahum Ahli Muda & Pj. Rumah Tangga Kemendikti Saintek Neni Herlina mengungkap dugaan sikap arogan Mendikti Saintek Satryo Soemantri Brodjonegoro yang dialaminya.
Karena itu, dia berharap sikap arogansi menterinua tidak terjadi lagi terhadap jajaran pegawai Kemendikti Saintek.
Neni Herlina mengungkap kronologi awal terjadinya sikap arogansi dari Meteri Satryo dan pemecatan dirinya yang terjadi pada Jumat, 17 Januari 2024.
Menurutnya, saat itu Menteri Satryo datang ke ruangannya dan tiba-tiba mengusirnya. Dia jelas kaget, karena selama 24 tahun bekerja justru mendapat perlakuan seperti ini dari menteri.
Sementara kenapa dia diusir karena Menteri Satryo marah karena perkara meja dan kursi di ruangannya belum diganti.
“Keluar kamu sekarang juga, bawa senua barang-barang kamu. Sana ke Dikdasmen begitu,” ujarnya.
Baca Juga: Mulai Hari Ini Polda Metro Berlakukan Notifikasi Tilang Elektronik Melalui Nomor WhatsApp
Memang ruangan itu dulunya ditempati oleh Deputi Diktisaintek, ketika masih bergabung dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).
"Saya menitipkan teman-teman pegawai Diktiristek, jangan sampai ada lagi yang diperlakukan tidak adil seperti saya," kata Neni.
"Sungguh ini sangat di luar perikemanusiaan dan melanggar Hak Asasi Manusia dan Undang-Undang yang ada," katanya lagi.
Baca Juga: Manchester United Kalah Lagi, Ruben Amorim Minta Maaf
Neni merasa rekan-rekan di Kemendikti Saintek saat ini bekerja dalam tekanan dan ketakutan.
Neni mengakui dirinya telah mendapatkan arahan pimpinan untuk memberi pelayanan yang baik kepada pimpinan yang baru. Neni menekankan, selaku pegawai selalu siap melayani pimpinan.
Artikel Terkait
Menteri KKP Minta Pagar Laut Tak Dibongkar, Masih Dijadikan Barang Bukti
Kenapa Menteri KKP Membangkang Presiden Prabowo Terkait Pagar Laut
Menteri Dikti Saintek Satryo Soemantri Brodjonegoro Didemo Pegawai, Arogan Suka Main Tangan
Aksi Senin Hitam di Kemendikti Saintek, Menteri Suka Main Pukul Pegawai Minta Tolong ke Presiden Prabowo
Pegawai Hadang Mobil RI 25 Menteri Satryo, Tuntutan Mundur Menggema