nasional

MAKI: Hantam Korupsi, Kejagung Jangan Keras ke Luar Tapi Lembek ke Dalam!

Sabtu, 20 Desember 2025 | 10:49 WIB
Koordinator MAKI, Boyamin Saiman bawa data tambahan soal dugaan korupsi kuota haji 2024 (Foto: Instagram/@boyaminsaimanlawfirm_sby)

KONTEKS.CO.ID – Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) desak Kejaksaan Agung (kejagung) jangan hanya keras ke luar namun lembek ke dalam saat memberantas korupsi.

"Anda boleh berprestasi menghajar korupsi di luar, tapi juga harus menghajar juga korupsi di dalam," kata Boyamin Saiman, Koordinator MAKI kepada Konteks pada Sabtu, 20 Desember 2025.

Selain menindak keras jaksa-jaksa nakal atau pihak internal, lanjut Boyamin, Kejagung juga harus melakukan pembenahan dengan banyaknya oknum jaksa yang ketahuan melakukan praktik lancung.

Baca Juga: Nekat Ikutan Bongkar Sindikat Kejahatan dan Pembunuhan Berantai, Mahasiswa Kader HMI asal Riau Diganjar Penghargaan oleh Kepolisian Inggris

"Dibenahi dan kalau ada yang melanggar, dihukum dengan keras supaya yang lain tidak ikut-ikutan. Dan juga dibuat tata kelola yang baik ketika menangani perkara," ujarnya.

Ia lantas menyampaikan modus praktk permainan suap atau korupsi yang umum dilakukan oknum jaksa.

"Harus curiga kalau perkara tiba-tiba melandai atau tiba-tiba tidak jalan," ucapnya.

Baca Juga: Kejagung Tetapkan 5 Tersangka Korupsi Hasil OTT KPK, 3 Orang di Antaranya Oknum Jaksa

Menurutnya, jajaran pejabat Kejaksaan di daerah hingga pusat harus melakukan audit terhadap kasus-kasus yang mangkrak.

"Itu datangi, diproses untuk diaudit. Jangan sampai ini berhentinya karena ada sogokan atau lain-lain, atau bahkan pemerasan," katanya.

Baca Juga: Ini Alasan KPK Segel Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Saat OTT Bupati Ade Kuswara Kunang

MAKI menyampaikan, banyaknya oknum jaksa yang bermain perkara, khususnya yang di-OTT KPK, sebagai keperihatinan moral aparat penegak hukum.

"Ini ya prihatin, selain di Gedung Bundar Kejaksan Agung prestasinya hebat, tapi justru jaksa daerah malah diduga melakukan tindakan korupsi, bahkan ada yang diduga melakukan pemerasan," katanya.***

 

Tags

Terkini