KONTEKS.CO.ID - Di tengah keadaan darurat pascabencana di Aceh, Presiden Prabowo Subianto memimpin rapat terbatas yang berlangsung hingga malam hari di Lanud Sultan Iskandar Muda, Minggu 7 Desember 2025.
Suasana hanggar yang disulap menjadi ruang rapat darurat berubah tegang ketika Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD), Jenderal TNI Maruli Simanjuntak menyampaikan laporan mengenai rencana percepatan pembangunan jembatan darurat menggunakan sistem cincin baja bernama Aramco.
Nama itu langsung menarik perhatian Presiden. Prabowo, yang biasanya fokus pada aspek teknis, kali ini menahan laju rapat untuk menanyakan asal-usul nama tersebut, terlebih karena mirip dengan nama perusahaan minyak raksasa dari Arab Saudi.
Baca Juga: KemenPU Usul Anggaran Rekonstruksi Infrastruktur di Sumbar Rp13 Triliun ke Prabowo
“Aramco itu kayak perusahaan minyak ya? Saudi punya. Ada hubungan apa itu?” tanya Prabowo sambil menatap Maruli.
Pertanyaan itu memancing tawa kecil para pejabat, tetapi Maruli tetap menyambutnya dengan senyum kaku.
“Belum tahu, Pak,” ucapnya.
Prabowo kembali menekan, bercampur antara gurauan dan ketegasan.
“You punya hubungan apa sama Saudi?”
Maruli menjawab cepat, “Ikut Bapak, Aramco Pak,”
Baca Juga: Umrah di Tengah Bencana, Bupati Aceh Selatan Mirwan MS Akhirnya Buka Suara, Minta Maaf ke Prabowo
Usai intermezzo singkat itu, rapat kembali fokus pada penjelasan teknis. Maruli memaparkan rencana pembangunan jembatan dengan cincin baja berdiameter lima meter yang bisa disusun untuk memperpanjang bentang sesuai kebutuhan.
Distribusi 318 unit jembatan darurat telah disiapkan untuk ratusan titik kritis yang terputus.