nasional

Erros Djarot: Kalau Purbaya Gagal, 'Firing Back'-nya Sangat Besar

Senin, 22 September 2025 | 22:22 WIB
Menkeu Purbaya tegas tolak Tax Amnesty Jilid III. (Instagram @menkeuri)

 

KONTEKS.CO.ID – Politisi, seniman, dan budayawan Erros Djarot mengatakan, Indonesia hanya menilai akibat ketimbang mencari penyebab dan solusinya.

Erros dalam siniar Abraham Samad Speakup pada Senin, 22 September 2025, mencontohkan, hal itu seperti dalam reshuffle Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani oleh Purbaya Yudhi Sadewa.

"Wah, ini karena masalah fiskal. Wah, ada karena masalah ini kan masalah pajak, maka didatangkanlah seorang yang sangat berlawanan dengan Sri Mulyani," ujarnya.

Baca Juga: Purbaya Jawab Protes Hotman Paris Soal Bunga Deposito Turun: Emang Itu Tujuan Saya!

Dengan pergantian tersebut, lanjut Erros, maka publik merasa itu akan membuka harapan besar, yakni Purbaya dapat membenahi sektor keuangan.

"Ini dia nih, pokoknya memang Sri Mulyani ini brengsek nih. Ini baru jagoannya [Purbaya] datang," ucapnya.

Ia menilai, reshuffle menkeu dan hadirnya Purbaya tersebut hanya memenuhi ilusi rakyat.

"Hebatnya juga Purbaya tampil dengan confidence, saya akan begini. Saya gelontorkan 200 triliun," ujarnya.

Baca Juga: 200 Penunggak Pajak Terbesar Jadi Target, Menkeu Purbaya Siapkan Eksekusi Rp60 Triliun

Publik pun membayangkan bahwa dana Rp200 triliun ini seperti tumpah dari langit. Sementara bagaimana teknis dan detailnya untuk menumbuhkan ekonomi, itu tidak tahu. 

"Ini yang saya ngeri. Kenapa yang buat saya ngeri? Ya, kenapa saya bilang, 'Waduh, ini kok malah kita bisa jadi menuju Nepal yang sesungguhnya nanti nih," katanya.

Publik tentunya sangat mengharapkan Purbaya bisa sukses menyelesaikan tugasnya. Karena kalau tidak, imbasnya akan lebih besar dari sebelumnya.

"Firing back-nya sangat besar ya, karena frustrasinya akan double," ucapnya.

Halaman:

Tags

Terkini