KONTEKS.CO.ID – Kejaksaan Agung (Kejagung) kembali menyasar klaster bank sindikasi soal pemberian kredit kepada PT Sri Rejeki Isman (Sritex) pascamelimpahkan 3 tersangka kepada jaksa penuntut umum (JPU).
Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung, Anang Supriatna di Jakarta, Kamis, 18 Agutus 2025, menyampaikan, dari klaster ini penyidik memeriksa 6 orang dari Bank BNI dan Bank BRI.
Keenam orang tersebut, yakni GAS selaku Pemimpin Kelompok Divisi Bisnis BNI, MS selaku Kadiv Kepatuhan BNI, dan RH selaku Pemimpin Kelompok Relationship Manager LMC-2 BNI Februari 2014–Oktober 2017.
Baca Juga: Bos Sritex Iwan Setiawan Lukminto dan Dua Petinggi Bank Meringkuk di Rutan Semarang
Anang menyampaikan, Tim Penyidik Pidana Khusus (Pidsus) Kejagung juga memeriksa 4 orang lainnya, di antaranya DP selaku Bagian Finance dan HS selaku Department Head pada Divisi PGV.
Selanjutnya RH selaku Manager Domestic SEA & Australia Ventura PT Pertamina (Persero) sejak 2 Agustus 2013–31 Desember 2015.
"TTM selaku Penandatanganan Laporan KJPP Ruky Safrudin & Rekan atas aset PT RUM," katanya.
Anang mengatakan, penyidik memeriksa 10 orang di atas sebagai saksi untuk para tersangka koruspi kredit Sritex dan entitas anak usahanya.
"Pemeriksaan saksi dilakukan untuk memperkuat pembuktian dan melengkapi pemberkasan dalam perkara dimaksud," ujarnya.
Baca Juga: JPU Susun Dakwaan Korupsi Dirut Sritex dan Bank DKI, Serta Petinggi Bank BJB
Penyidik Pidsus Kejagung baru saja melimpahkan 3 orang tersangka dan barang buktinya kepada Tim Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejaksaan Negeri (Kejari) Surakarta.
Mereka yakni Direktur Utama (Dirut) Sritex, Iwan Setiawan Lukminto; Dirut Bank DKI tahun 2020, Zainuddin Mappa; Pemimpin Divisi Komersial dan Korporasi Bank BJB tahun 2020, Dicky Syahbandinata.
Pemberian kredit kepada Sritex yang merugikan keuangan negera terdiri dari dua klalster. Pertama, dari Bank Jateng, Bang BJB, dan Bank DKI. Total kreditnya Rp1.088.650.808.028 (Rp1 triliun lebih. Rinciannya:
1. Bank Jateng Rp395.663.215.840,00
2. Bank BJB Rp543.980.507.170,00
3. Bank DKI Rp149.007.085.018,57