KONTEKS.CO.ID - Presiden Prabowo Subianto menyambangi Rumah Sakit Polri, Kramatjati, Jakarta Timur dalam rangka menjenguk aparat korban demo ricuh pekan lalu.
Dari total 43 orang, kini tersisa 17 orang yang dirawat, yakni 14 orang dari aparat dan tiga lainnya warga sipil.
“Saya sudah tengok 13 di atas, ada yang berat, kepalanya sampai harus operasi tempurung diganti titanium, ada yang tangannya putus, dan sebagainya,” kata Prabowo, Senin, 1 September 2025.
“Saya mau nengok yang paling parah, ginjalnya diinjak-injak sampai fungsi ginjal rusak, jadi beliau sekarang harus dicuci darah, kalau perlu kita cari transplantasi kalau tidak bisa diperbaiki, ini sangat berat,” tambahnya.
Baca Juga: Pasca-Demo Ricuh, Analis Melihat Rakyat Ingin Reformasi Total Polri: Salah Satunya Ganti Kapolri!
Seperti diketahui, rangkaian aksi demonstrasi di Jakarta berakhir ricuh. Puncaknya pada Kamis, 28 Agustus 2025, seorang pengemudi ojek online (online), Affan Kurniawan menjadi korban kendaraan taktis (rantis) Brimob hingga meregang nyawa.
Seorang pria yang diduga menjadi provokator demonstrasi di Jakarta kemudian berhasil ditangkap pihak kepolisian.
Disebutkan, penangkapan dilakukan di kawasan Pejompongan, Jakarta Pusat.
Saat ditangkap, pria tersebut mengenakan baju hijau dan celana panjang abu-abu. Kini, beredar kabar pria tersebut intel dari Badan Intelijen Strategis (Bais) TNI.
Baca Juga: Hendropriyono Ingatkan Bahaya Revolusi Saat Gelombang Demo, Publik Balas dengan Kritik Tajam
Foto penangkapan dan identitas pria tersebut beredar luas di media sosial. Dalam foto identitas yang tersebar, pria tersebut bernama Sudi Suwarno.
Dia berpangkat Mayor Infanteri dengan nomor NRP 21960328960875 dan menjabat sebagai Komandan Tim 2 Den IV Satuan Intel Bais TNI.
Dalam kartu anggota itu juga disebutkan, dia diizinkan membawa pistol sebagai persenjataan saat bertugas yakni, jenis Sig Sauer P224 Sas produksi Jerman dengan kaliber 9 mm. Kartu anggota yang beredar itu tertulis, berlaku hingga 31 Desember 2025.