KONTEKS.CO.ID - Kwik Kian Gie adalah seorang ekonom senior, akademisi, dan politikus Indonesia yang dikenal luas karena pandangan-pandangannya yang lugas dan kritis terhadap kebijakan ekonomi pemerintah.
Lahir di Salatiga, Jawa Tengah, pada 11 Januari 1935, Kwik telah menjadi salah satu suara paling dihormati dalam diskursus ekonomi nasional selama beberapa dekade.
Lantas seperti apa sosok Kwik Kian Gie secara lebih jauh? Berikut ulasan profilnya.
Baca Juga: Kwik Kian Gie Tutup Usia di Usia 90 Tahun, Dirawat Dua Bulan di RS Medistra
Latar Belakang Pendidikan dan Karier Awal
Kwik Kian Gie menempuh pendidikan tinggi di luar negeri, meraih gelar doktorandus dalam bidang Ekonomi dari Nederlandse Economische Hogeschool (kini Erasmus Universiteit) di Rotterdam, Belanda, pada 1963.
Setelah kembali ke Indonesia, ia memulai kariernya sebagai dosen di berbagai perguruan tinggi terkemuka, termasuk Universitas Indonesia dan Institut Teknologi Bandung.
Selain berkarier di dunia akademik, Kwik juga aktif di sektor swasta.
Ia pernah menjabat sebagai direktur di beberapa perusahaan, termasuk menjadi salah satu pendiri dan direktur utama PT Indoferro (perusahaan baja) dan PT Bank Ekonomi Raharja.
Pengalamannya di sektor riil ini memberikan perspektif praktis yang memperkaya analisis ekonominya.
Peran dalam Politik dan Pemerintahan
Perjalanan politik Kwik Kian Gie dimulai pada era reformasi. Ia dikenal sebagai salah satu tokoh senior Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Pada masa pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Kwik menduduki posisi penting sebagai Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Industri (Menko Ekuin) dari 1999 hingga 2000.
Setelah itu, ia menjabat sebagai Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas dari 2001 hingga 2004 di era pemerintahan Presiden Megawati Soekarnoputri.
Selama menjabat, Kwik dikenal dengan pendekatan ekonomi yang pragmatis, tetapi tetap berlandaskan pada prinsip keadilan sosial.