KONTEKS.CO.ID - Garuda Indonesia akan memperkuat armadanya dengan 50 pesawat baru dari Boeing.
Langkah ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang perusahaan untuk memperluas jangkauan dan kapasitas layanan penerbangan nasional.
“Kesepakatan ini sejalan dengan strategi jangka panjang kami untuk mengembangkan armada menjadi 120 pesawat dan memperluas jaringan rute ke 100 destinasi dalam lima tahun ke depan,” ujar Cahyadi Indrananto, Sekretaris Perusahaan Garuda Indonesia, baru-baru ini, kepada media nasional.
Kesepakatan pembelian pesawat tersebut menjadi bagian dari perjanjian dagang besar antara Indonesia dan Amerika Serikat yang diumumkan oleh Presiden AS Donald Trump.
Total nilai kerja sama ini mencapai miliaran dolar dan mencakup sektor energi, pertanian, dan penerbangan.
Dalam pernyataan resminya, Trump menyebut Indonesia akan membeli energi AS senilai USD15 miliar, produk pertanian senilai USD4,5 miliar, serta 50 pesawat Boeing, termasuk sejumlah model 777.
Presiden Trump menyatakan kesepakatan tersebut memberi Amerika Serikat akses penuh ke pasar Indonesia, yang berjumlah lebih dari 280 juta jiwa.
Ia menyebut perjanjian ini sebagai “bersejarah” dan menjadi titik balik hubungan dagang kedua negara.
Baca Juga: Biar Makin Kompetitif, Garuda Indonesia Rombak Jajaran Direksi Sisakan Wamildan Tsani Panjaitan
Trump juga menambahkan Indonesia akan memberlakukan tarif sebesar 19 persen atas seluruh barang ekspor ke AS.
Sementara AS akan menetapkan tarif nol persen terhadap produk ekspor dari Indonesia.
Presiden Indonesia Prabowo Subianto mengatakan pembelian pesawat baru menjadi langkah penting dalam upaya modernisasi armada Garuda Indonesia.
Ia menyebut maskapai nasional memang sedang membutuhkan pesawat baru untuk menopang ekspansi.