nasional

Penipuan Label dan Harga Beras Premium, Satgas Pangan Polri Panggil Empat Perusahaan Jumbo

Sabtu, 12 Juli 2025 | 15:27 WIB
Ilustrasi beras premium (Istimewa)

KONTEKS.CO.ID - Satuan Tugas (Satgas) Pangan Polri mengumumkan langkah serius dalam menindaklanjuti laporan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman.

Ini terkait dugaan praktik penipuan label dan price gouging pada 26 merek beras premium.

Investigasi kini difokuskan pada penjualan beras kualitas standar atau rendah yang dikemas ulang sebagai produk premium dengan harga selangit.

Menurut Kepala Satgas Pangan, Brigjen Helfi Assegaf, penyelidikan ini akan terus diperluas untuk membongkar jaringan di balik pelanggaran perdagangan tersebut.

Baca Juga: Menyedihkan, Kartel Beras Diduga Masih Terus Eksis

"Puluhan merek beras lainnya juga akan diselidiki," tegasnya hari ini.

Empat perusahaan beras besar telah memanggil para eksekutifnya untuk dimintai keterangan. Mereka adalah Wilmar Group, Food Station Tjipinang Jaya, Belitang Panen Raya, dan Sentosa Utama Lestari.

Perusahaan-perusahaan ini diduga kuat menjual beras berkualitas rendah dengan label berat bersih yang tidak akurat, bahkan melebihi harga patokan pemerintah. Beberapa merek yang disebut-sebut antara lain Sania, Sovia, Fortune, Siip, Alfamidi Setra Pulen, dan Ayana.

"Jika kami menemukan bukti yang memberatkan, kami akan menindaklanjuti sesuai dengan hukum yang berlaku," kata Helfi, menunjukkan keseriusan pihak kepolisian.

Baca Juga: 1,3 Juta Ton Beras SPHP Bulog Siap Digelontorkan! Cek Harga dan Aturan Penyalurannya di Sini

Langkah tegas ini sontak disambut baik oleh para analis pasar.

Mereka optimis, tindakan ini dapat membantu memulihkan kepercayaan publik terhadap pasokan beras di dalam negeri.

Muhammad Makky, pakar pertanian dari Universitas Andalas, bahkan menyebut keterlibatan polisi ini sebagai dukungan nyata terhadap agenda ketahanan pangan pemerintah.

"Saya mengapresiasi kolaborasi antara Satgas Pangan dan Kementerian Pertanian atas upaya konsisten mereka memberantas kejahatan terorganisir di sektor pangan. Semoga penyelidikan ini berujung pada resolusi yang jelas," ujar Makky.

Halaman:

Tags

Terkini