nasional

Komnas Perempuan Respons Fadli Zon Soal Rudapaksa Massal Tragedi Mei 1998, Singgung Prinsip HAM 'One Victim Is Too Many'

Rabu, 25 Juni 2025 | 13:48 WIB
Komnas Perempuan respons Fadli Zon yang masih mendebat istilah 'massal' dalam tragedi rudapaksa Mei 1998 (Dok Istimewa)

Sebelumnya Konteks.co.id memberitakan, Fadli mengatakan rudapaksa memang terjadi saat kerusuhan.

Namun, kata dia, belum ada bukti sejarah yang menjelaskan pemerkosaan itu terjadi secara massal.

"Pemerkosaan saya yakin terjadi. Kekerasan seksual waktu itu (kerusuhan Mei 1998) terjadi seperti penjelasan saya terjadi, tetapi massal itu sistematis," kata Fadli Zon kepada wartawan di di Kampus IPDN Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, pada Selasa, 24 Juni 2025.

Dia lantas mencontohkan catatan sejarah tentang tentara Serbia yang melakukan tindakan asusila terhadap perempuan Bosnia.

Baca Juga: Awas Modus Fake BTS Bobol Rekening: Polisi Ungkap Cara Hacker Malaysia Kirim 15 Ribu SMS Phishing

"(Contoh) tentara Serbia kepada (perempuan) Bosnia seperti peristiwa itu. Namanya massal, ada sistematik, terstruktur, dan masif. Nah sekarang ada nggak (buktinya di Indonesia). Kalau ada buktinya, tidak pernah ada," tuturnya.

Menurutnya, peristiwa rudapaksa massal saat kerusuhan 1998 perlu landasan fakta hukum dan kajian secara ilmiah.

Dia pun menyayangkan tentang belum adanya bukti investigasi dari kepolisian tentang peristiwa yang menyayat kemanusiaan itu.

"Jadi, itu harus ada fakta-fakta hukum, ada akademik jadi ada siapa korbannya, di mana tempatnya, mana kejadiannya. Itu kan harus ada mana laporan waktu itu kan polisi kan menginvestigasi, harus ada datanya kan," terang Fadli.

“Itu pendapat saya pribadi. Ini nggak ada urusannya dengan sejarah dan boleh kan dalam demokrasi itu berbeda pendapat," pungkas Fadli Zon.***

Halaman:

Tags

Terkini