nasional

Beredar Isu Dirut PLN Darmawan Prasodjo Bikin Kamar Rahasia Serupa Suite Hotel Bintang Lima, Anti Sadap dan Berbiaya Puluhan Miliar

Kamis, 19 Juni 2025 | 14:54 WIB
Dirut PLN Darmawan Prasodjo diisukan bikin kamar rahasia anti sadap di properti milik PLN (Foto: pln.co.id)


KONTEKS.CO.ID - Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PLN memutuskan tetap mempertahankan Darmawan Prasodjo sebagai Direktur Utama (Dirut) PT PLN (Persero), Rabu 18 Juni 2025.

Sosok Darmawan pun semakin menyita perhatian publik setelah diterpa sejumlah isu. Salah satunya, kerap menghamburkan uang perusahaan dalam proyek internal yang menimbulkan kecurigaan.

Beredar pula isu Darmawan menghabiskan anggaran hingga puluhan miliar rupiah. Uang itu digunakan hanya untuk mempercantik area parkir basement. Juga membangun fasilitas eksklusif untuknya.

Baca Juga: Puluhan Jemaah Haji Indonesia Positif COVID-19 di Arab Saudi

Berdasarkan informasi yang beredar, salah satu proyeknya adalah renovasi basement parkir.

Bukan renovasi biasa, pasalnya proyek tersebut dilakukan menggunakan epoxy coating. Bagi yang belum tahu, epoxy coating merupakan teknik pelapisan lantai premium.

Teknik tersebut biasanya digunakan di industri berat atau showroom mobil mewah dengan taksiran harga Rp60.000 hingga Rp500.000 per meter persegi.

Cukup sampai di situ, ternyata tidak. Berdasarkan informasi, Darmawan Prasodjo juga disebutkan membangun sebuah kamar rahasia di salah satu properti milik PLN, yakni di Wisma Tirtayasa 99.

Baca Juga: Mantan Ketua DPRD Jatim Kusnadi Diperiksa KPK Terkait Korupsi Dana Hibah Pokmas

Sumber di internal PLN menyebutkan, kamar tersebut dilengkapi fasilitas anti-sadap dan kedap suara, menyerupai suite hotel bintang lima.

"Di Lantai 16 Kantor Pusat PLN juga dibangun lapangan badminton, ruang rapat baru, serta kamar ganti lengkap dengan kasur untuk Dirut dan EVP TCO,” ungkap sumber tersebut, mengutip Kamis, 19 Juni 2025.

Disebutkan pula, proyek-proyek itu tidak melalui proses tender terbuka. Kuat dugaan, proyek dibagi ke dalam sejumlah paket kecil. Hal itu agar bisa dilakukan dengan metode penunjukan langsung.

Baca Juga: AS Kembalikan Artefak Asmat, Dayak, dan Batak yang Diselundupkan dari Indonesia

"Total nilainya puluhan miliar rupiah, tapi dipecah-pecah jadi proyek kecil supaya bisa langsung tunjuk vendor, tanpa lelang,” lanjut sumber tersebut.

Halaman:

Tags

Terkini