nasional

Menag Nasaruddin Umar Bantah Kabar Pemangkasan 50 Persen Kuota Haji Indonesia 2026

Jumat, 13 Juni 2025 | 09:40 WIB
Menag Nasaruddin Umar respons kabar pemangkasan kuota haji Indonesia 50 persen (Dok. Kemenag)

KONTEKS.CO.ID - Isu pengurangan kuota haji Indonesia untuk tahun 2026 dari Pemerintah Arab Saudi mendapat respons dari Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar.

Dia menyatakan, belum ada pembahasan resmi terkait kuota haji tahun 2026 dengan otoritas terkait.

Bahkan, kata Nasaruddin, dia tidak pernah mendengar wacana tersebut.

Baca Juga: Cerita Vishwashkumar Ramesh, Korban Selamat dan Luka Ringan, 241 Penumpang Lain Tewas dalam Tragedi Air India

“Saya tidak pernah mendengarkan isu itu, beberapa kali kami rapat, tidak pernah ada pembahasan seperti itu,” ujar Nasaruddin Umar di Bandara Amir Muhammad Bin Abdul Aziz, Madinah, dikutip dari laman resmi Kemenag, Jumat, 13 Juni 2025.

Nasarudin pun meyakinkan hubungan bilateral Indonesia dan Arab Saudi dalam hal penyelenggaraan ibadah haji tetap berlangsung baik dan profesional.

"Hubungan kita dengan pemerintah Saudi Arabia sangat baik, memang ada kekurangan, tapi semua negara juga punya kelemahan. Tidak ada yang sempurna,” kata dia.

Baca Juga: Distribusi Sarapan dan Makan Siang Terlambat, 20 Ribu Jemaah Haji Dapat Kompensasi 10-15 Riyal

Sebelumnya, Badan Penyelenggara (BP) Haji mengklaim bahwa wacana pengurangan kuota haji muncul karena masih banyak permasalahan haji oleh Kementerian Agama (Kemenag).

“Mereka (pemerintah Arab Saudi) menyampaikan tahun ini penyelenggaraan haji yang dikelola Indonesia dalam hal ini Kementerian Agama itu agak buruk,” ujar Dahnil dalam konferensi pers di kantor BP Haji, Jakarta Pusat pada Rabu, 11 Juni 2025 malam.

Dia menyatakan, dalam pertemuan Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi dengan Kepala BP Haji, Mochammad Irfan Yusuf itulah wacana pemotongan kuota 50 persen muncul.

Baca Juga: AS Menegaskan Tidak Terlibat Serangan Israel ke Iran, Fokus Lindungi Pasukan di Timur Tengah

“Itu yang membuat kami agak kaget,” ucapnya.

Namun setelah dilakukan negosiasi, BP Haji menyatakan bahwa wacana tersebut dibatalkan karena masih ada harapan untuk penyelenggaraan yang lebih baik pada tahun depan.

Halaman:

Tags

Terkini