KONTEKS.CO.ID - Ray Dalio, pendiri Bridgewater Associates, dipastikan tidak akan bergabung dalam struktur pengurus Badan Pengelola Investasi Danantara.
Kabar ini mencuat berdasarkan laporan Bloomberg yang dirilis pada Rabu, 28 Mei 2025, yang menyebutkan bahwa Dalio urung menjadi anggota Dewan Penasihat Danantara seperti yang sebelumnya ramai diberitakan.
Meski begitu, alasan pasti di balik keputusan Dalio tersebut belum diungkapkan secara publik. Pihak perwakilan dari Ray Dalio pun enggan memberikan pernyataan apa pun mengenai kabar tersebut.
Baca Juga: Varian Baru COVID-19 XEC di Thailand, Menular 7 Kali Lebih Cepat: Sudah Masuk ke Indonesia?
Hal serupa juga disampaikan oleh juru bicara Danantara, Kania Sutisnawinata, yang memilih tidak memberikan komentar mengenai posisi dan peran Dalio.
Dalam sebuah tanggapan melalui email, Kania menyampaikan bahwa saat ini Danantara sedang berfokus pada finalisasi program-program utama dan penyempurnaan rencana bisnis perusahaan.
Hingga saat ini, komposisi penasihat Danantara masih terdiri dari empat tokoh: Helman Sitohang, ekonom ternama Jeffrey Sachs, Chapman Taylor, dan mantan Perdana Menteri Thailand, Thaksin Shinawatra.
Di sisi lain, Danantara Indonesia terus melangkah dalam menjalin kerja sama strategis. Baru-baru ini, mereka menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan China Investment Corporation (CIC).
Kesepakatan ini membuka jalan bagi eksplorasi investasi bersama antara Indonesia, kawasan ASEAN, dan China di berbagai sektor potensial.
Baca Juga: Dugaan Korupsi Kemendikbud Ristek, Kejagung: Ada Perintah Atasan ke Stafsus
Chief Executive Officer (CEO) Danantara Indonesia, Rosan P. Roeslani, menyampaikan bahwa MoU tersebut menjadi langkah awal untuk membentuk platform investasi China–ASEAN.
Platform ini nantinya akan menargetkan sektor-sektor strategis seperti manufaktur, produk konsumen, layanan kesehatan, dan teknologi, yang dinilai memiliki prospek cerah di kedua wilayah.
“Kolaborasi ini mencerminkan komitmen strategis antara CIC yang mengelola cadangan devisa China secara global, dan Danantara Indonesia yang bertugas mereinvestasikan aset negara dalam sektor-sektor masa depan,” kata Rosan dalam keterangan resmi pada Selasa, 27 Mei 2025.
Baca Juga: Gubernur Pramono Sepakat Larang Rokok di Tempat Karaoke hingga Kelab Malam di Jakarta