PeduliLindungi, yang sempat menjadi andalan pemerintah dalam memantau penyebaran COVID-19 dan melakukan pelacakan kontak erat, kini sudah tidak lagi aktif secara operasional.
Baca Juga: Kasus Korupsi Pengurusan TKA di Kemnaker, KPK Sita 6 Mobil dan 1 Motor
Namun, publik tidak menyangka bahwa domain resmi aplikasi tersebut bisa dialihkan ke laman yang sangat tidak sesuai dengan tujuan awalnya.
Sejumlah pengguna media sosial membagikan tangkapan layar yang menunjukkan tampilan laman tersebut, lengkap dengan iklan-iklan khas situs perjudian.
Kejadian ini sontak menimbulkan pertanyaan besar terkait pengelolaan domain dan keamanan siber di instansi pemerintah.
Apa yang Terjadi?
Diduga domain pedulilindungi.id tidak diperpanjang atau dilepas oleh pihak terkait setelah aplikasi resmi digantikan oleh SatuSehat, platform baru dari Kementerian Kesehatan.
Hal ini membuka celah bagi pihak tak bertanggung jawab untuk membeli kembali domain tersebut dan mengalihkannya ke laman yang digunakan untuk promosi judi online.
Baca Juga: Fakta 20 Bank Terseret Korupsi Sritex, Kejagung: Padahal Terdeteksi Resiko Gagal Bayar Tinggi
Respons Publik dan Pemerintah
Respons dari warganet beragam, mulai dari sindiran, kekhawatiran soal keamanan data, hingga kecaman atas kelalaian pihak berwenang. “Ini jelas memalukan.
Domain penting seperti itu seharusnya tetap dikontrol negara, walaupun aplikasinya sudah tidak aktif,” tulis salah satu pengguna X (sebelumnya Twitter).
Sementara itu, hingga saat ini belum ada keterangan resmi dari Kominfo atau Kementerian Kesehatan terkait insiden ini.
Pengamat keamanan siber menyarankan pemerintah untuk melakukan audit dan pengamanan terhadap domain-domain resmi milik negara agar kejadian serupa tidak terulang.
Baca Juga: Fakta 20 Bank Terseret Korupsi Sritex, Kejagung: Padahal Terdeteksi Resiko Gagal Bayar Tinggi
Tags
Artikel Terkait
-
Nama Budi Arie dalam Kasus Judol, Begini Respons Istana dan Soal Kemungkinan Menkop Dipanggil Penegak Hukum
-
3 Bantahan Budi Arie soal Terima Uang Judol: Itu Omon-Omon Mereka, Dikasih Jatah 50 Persen
-
Dulu Zarof Pakai Kode Ukuran Meter, Kalau Budi Arie Pakai Inisial PM dan CHF di Dugaan Kasus Suap Situs Judol, Kira-Kira Apa Itu?
-
Terdakwa Kasus Judol Klaim Budi Arie Tak Terima Apapun, Siap Tangggung Jawab Dunia Akhirat