KONTEKS.CO.ID - Ratusan siswa keracunan Makanan Bergizi Gratis (MBG) di Kota Bogor, Jawa Barat.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor, total korban keracunan MBG sudah mencapai 233 orang.
Makanan menu MBG telah diuji ke laboratoriun. Hasilnya, ditemukan adanya kontaminasi dari bakteri Escherichia coli (E coli) dan Salmonella.
"Saya menerima laporan hasil uji lab dari Labkesda. Hasilnya memang menunjukkan beberapa bahan makanan mengandung bakteri E. coli dan Salmonella,” kata Wali Kota Bogor, Dedie Rachim kepada wartawan, mengutip Selasa, 13 Mei 2025.
Secara spesifik, Dedie mengungkapkan bakteri tersebut dari menu telor ceplok dan tauge.
"Bakteri ini muncul dari ceplok telor yang dipakai bumbu barbeque, yang kedua dari tumis toge dan tahu yang terindikasi mengandung Salmonella,” jelasnya.
Baca Juga: Tolak! Tegas MA Terkait PK Johnny Plate, Hukuman Tetap 15 Tahun plus Denda Rp1 M Kasus Korupsi BTS
Uji laboratorium juga dilakukan pada air yang dikonsumsi dan pemeriksaan dari reaksi tubuh para para korban.
“Air juga kita periksa, kemudian juga ada pemeriksaan langsung kepada tubuh dari siswa, yang harus kita periksa lebih mendalam,” ujarnya.
Kasus keracunan MBG di Kota Bogor ini terjadi antara tanggal 6-9 Mei 2025, di mana pelaksanaannya di bawah SPPG Bina Insani.
Setidaknya ada 9 sekolah yang melaporkan terjadi kasus keracunan MBG.
Baca Juga: Indonesia Menghadapi Tantangan Logistik Besar setelah Stop Impor BBM dari Singapura
Menurut Dinkes Kota Bogor, sekolah-sekolah tersebut di antaranya TK Bosowa Bina Insani, SD Bosowa Bina Insani, SMP Bosowa Bina Insani, SMA Bosowa Bina Insani, SDN Kukupu 3, SDN Kedung Waringin, SDN Kedung Jaya 1, SDN Kedung Jaya 2, dan SMP Bina Graha.