KONTEKS.CO.ID - Kebijakan Gubernur Jawa Barat (Jabar), Dedi Mulyadi yang memasukkan siswa nakal ke barak militer Tentara Nasional Indonesia (TNI) masih menjadi polemik.
Viralnya kebijakan menuai kritik. Sebagian publik khawatir soal hak perlindungan bagi para siswa yang masuk barak militer TNI.
Terkini, Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia, Seto Mulyadi atau akrab disapa Kak Seto memantau langsung kegiatan para siswa Jabar di Dodik Bela Negara Rindam III Siliwangi, Bandung Barat, pada Minggu, 11 Mei 2025.
Dalam akun Instagram resmi Dinas Pendidikan Jabar, Kak Seto mengunjungi para siswa yang tengah melaksanakan Pendidikan Karakter Panca Waluya, program yang digagas Dedi Mulyadi untuk memperkuat nilai karakter generasi muda.
Kak Seto menilai, kebijakan sang Dedi Mulyadi tidak melanggar prinsip perlindungan anak.
"Sering banyak orang salah sangka, meski ada unsur pendidikan oleh militer, tapi tetap menggunakan bahasa anak dan memenuhi hak-hak anak," ungkap Kak Seto menukil akun Instagram @disdikjabar yang diunggah pada Minggu, 11 Mei 2025.
Baca Juga: Bulog Sebut Stok Cadangan Beras Pemerintah Capai 3,6 Juta Ton, Tertinggi dalam 57 Tahun
Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia itu mengeklaim, pendidikan karakter yang dikawal dengan baik akan berdampak positif bagi anak-anak.
"Hak untuk tumbuh dan berkembang, mendapatkan perlindungan, didengar suaranya, bahkan ada cek kesehatan, dan psikologi," pungkas Kak Seto.***