• Minggu, 21 Desember 2025

Viral Nangis Saat Tertibkan Lahan di Puncak, Dedi Mulyadi Kini Sentil Orang Kaya Suka Plesiran ke Alam

Photo Author
- Minggu, 4 Mei 2025 | 13:53 WIB
Gubernur Jawa Barat (Jabar), Dedi Mulyadi soal perusakan alam di kawasan Puncak, Bogor   (YouTube.com/Lembur Pakuan-KDM Channel)
Gubernur Jawa Barat (Jabar), Dedi Mulyadi soal perusakan alam di kawasan Puncak, Bogor (YouTube.com/Lembur Pakuan-KDM Channel)


KONTEKS.CO.ID - Gubernur Jawa Barat (Jabar), Dedi Mulyadi menyebut, perusakan alam di kawasan Puncak, Bogor tidak bisa dimaafkan.

Bahkan, Dedi sempat menangis saat menertibkan lahan di Puncak. Dia mengatakan, kawasan pegunungan adalah sesuatu yang amat dihormati dan sakral bagi orang Sunda.

Hal itu pun sempat viral di media sosial. Terlebih Dedi menjelaskan terkait makna pegunungan bagi orang Jawa.

Baca Juga: Gubernur Dedi Mulyadi Keluarkan Surat Edaran ke Dinas Pendidikan, Soal Uang Jajan Siswa Hingga Larangan Wisuda

"Saya mungkin orang yang mengerti sebagai orang Sunda, orang Jawa juga sama, yang mengerti ajaran leluhur," ujar Dedi di kawasan Bogor, pada Maret 2025 lalu.

"Karena bagi orang Sunda dan orang Jawa, gunung itu sesuatu yang sakral, gunung itu sesuatu yang dihormati," imbuhnya.

Kekinian, Dedi kembali menyinggung tindakan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab yang telah merusak alam di Jabar.

Baca Juga: Isu KDRT Baim Wong ke Paula Verhoeven Kian Santer, Pengacara Sebut Soal Bukti  

Dedi menuturkan, peristiwa penertiban kawasan Puncak Bogor dalam kunjungan kerjanya di Kuningan, Jabar.

"Itu tidak bisa dimaafkan, karena gunung, laut, air, angin, itu adalah 'ibu' kita semua," kata Dedi sebagaimana dilansir dari YouTube Lembur Pakuan Channel, pada Minggu, 4 Mei 2025.

Dedi juga menyinggung kebiasaan warga yang tergolong memiliki tingkat ekonomi atas alias orang kaya, kerap pergi plesiran ke wilayah alam.

Kata dia, oknum pejabat 'orang kaya' yang dengan sengaja merusak alam untuk kepentingannya sendiri.

Baca Juga: 5 Mobil Listrik Termurah di Indonesia per April 2025, Cocok untuk Aktivitas Harian

"Gunung membuat mata air yang menghidupi mereka, jadi apabila ada perusakan alam, sesungguhnya mereka tidak sadar, sedang menyakiti dirinya sendiri," sebut Dedi.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Lopi Kasim

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X