KONTEKS.CO.ID - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali menggali keterlibatan berbagai pihak dalam pusaran skandal suap pergantian antarwaktu (PAW) anggota DPR 2019-2024.
Kali ini, mantan anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres), Djan Faridz (DF), dijadwalkan menjalani pemeriksaan sebagai saksi di Gedung Merah Putih KPK, Rabu, 26 Maret 2025.
"Tim penyidik membutuhkan keterangannya dalam penanganan kasus ini," kata Juru Bicara KPK, Tessa Mahardhika. Namun, ia belum mengungkap materi pemeriksaan secara spesifik.
Baca Juga: AS Gerakkan Senjata Ekonomi Lagi, Siap Hantam Negara yang Impor Minyak Venezuela!
Jerat PAW, Jejak Buron Harun Masiku dan Sekjen PDIP Hasto
Kasus ini bermula dari upaya suap untuk memuluskan PAW di kursi DPR, yang menyeret nama Harun Masiku (HM) mantan caleg PDI Perjuangan (PDIP) yang hingga kini masih buron.
Di sisi lain, Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto (HK), tengah menjalani proses persidangan atas dugaan keterlibatannya dalam penyuapan dan upaya perintangan penyidikan.
Sementara itu, Donny Tri Istiqomah (DTI), orang kepercayaan Hasto, juga telah ditetapkan sebagai tersangka. Namun, hingga kini ia masih belum ditahan.
Baca Juga: Tarif Trump Lebih Lunak dari Dugaan, Saham Asia Langsung Terbang
Rumah Djan Faridz Digeledah, Bukti-Bukti Disita
Nama Djan Faridz mencuat setelah rumahnya di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, digeledah oleh penyidik KPK pada Selasa, 22 Januari 2025 malam.
Dari penggeledahan itu, tim KPK menyita sejumlah dokumen dan alat elektronik yang diduga berkaitan dengan kasus PAW DPR.
"Penyidik menemukan dan menyita dokumen serta barang bukti elektronik," ungkap Tessa Mahardhika, Rabu, 23 Januari 2025. Barang bukti itu kini tengah dianalisis lebih lanjut untuk memperkuat konstruksi perkara.
Baca Juga: Petugas Palang Pintu Kereta Lalai, KA Batara Kresna Tabrak Mobil, Empat Pemudik Tewas
Makin Terpojok, Akankah KPK Bongkar Jaringan Suap PAW?
Kasus suap PAW ini telah menyeret berbagai tokoh politik ke dalam lingkaran hukum. Dengan pemeriksaan Djan Faridz, bukan tidak mungkin rantai keterlibatan elite politik semakin terungkap.
Pertanyaannya kini, sejauh mana KPK akan mampu membongkar jaringan permainan kotor di balik kursi parlemen? Dan yang tak kalah penting: di mana sebenarnya Harun Masiku? ***