Mahasiswa mendesak agar Nuzul menandatangani petisi sebagai bentuk dukungan terhadap aspirasi mereka.
Setelah sempat terjadi negosiasi, Nuzul akhirnya menemui para mahasiswa pada sore hari.
"Kami mendengar dan memahami kekhawatiran mereka. Kami akan berupaya menjadi jembatan antara mahasiswa dan pemerintah pusat," ujar Nuzul.
Aksi Simbolis: Teatrikal hingga Pembakaran Ban
Sebagai bentuk perlawanan, mahasiswa juga menggelar aksi simbolis dengan membakar ban serta melakukan teatrikal yang menggambarkan dampak buruk dari UU TNI.
Mereka berharap aksi ini dapat menarik perhatian pemerintah pusat dan mendorong revisi terhadap undang-undang yang mereka anggap bermasalah.
Baca Juga: Alasan BHR Ojol Gojek Ada yang Dapat Cuma Rp50 Ribu, Ini 5 Kriterianya!
Sementara itu, aparat keamanan yang terdiri dari unsur TNI, Polri, Satpol PP, dan Damkar Kuningan tetap berjaga untuk memastikan jalannya aksi tanpa kekerasan.
Petugas terlihat menghormati hak mahasiswa untuk menyampaikan pendapat sambil tetap menjaga ketertiban.
Gelombang protes ini menjadi bukti bahwa mahasiswa tetap menjadi garda terdepan dalam memperjuangkan demokrasi dan keadilan.
Mereka berharap aksi ini dapat menjadi titik awal perubahan yang lebih baik bagi bangsa Indonesia.***