• Senin, 22 Desember 2025

Susno Duadji Minta TGIPF Mahfud MD Berani Mengungkap Siapa Salah di Tragedi Kanjuruhan

Photo Author
- Kamis, 6 Oktober 2022 | 16:53 WIB
Mantan Kepala Badan Reserse Kriminal Polri, Komjen (Purn) Susno Duadji.
Mantan Kepala Badan Reserse Kriminal Polri, Komjen (Purn) Susno Duadji.


KONTEKS.CO.ID - Mantan Kepala Badan Reserse Kriminal Polri, Komjen (Purn) Susno Duadji,  merasa prihatin atas Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 131 orang suporter Aremania pada Sabtu, 1 Oktober 2022. Kejadian ini tentu telah mencoreng dunia sepak bola Indonesia karena mendapat perhatian hingga kalangan internasional.





“Korban nyawa yang mencapai angka ratusan itu sangat luar biasa. Itu nyawa manusia, tidak boleh dibiarkan begitu saja, harus ada tindak lanjut,” kata Susno Duadji melalui akun Youtubenya yang dikutip Kamis, 6 Oktober 2022.





Susno Duadji menyambut baik inisiatif Menko Polhukam Mahfud MD, membentuk Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) guna mengusut tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur. Tapi menurutnya, kita belum mengetahui apa yang akan dikerjakan oleh tim ini.





-
Pintu 13 Stadion Kanjuruhan Malang




Apakah ingin mengetahui mengenai kronologi dari kejadian ini, sehingga membuat banyak korban jiwa melayang. Dia berharap tim ini akan bekerja secara independen dan netral. Tidak terikat dengan siapa saja dan benar-benar ingin mengungkap fakta.





“Satu yang perlu dijawab, mengapa ini terjadi. Bila sudah terjawab mengapa, maka akan terjawab juga siapa, siapa yang bersalah. Karena harus ada yang diketahui, agar tidak saling lempar, tidak saling tuduh. Karena institusi ini, karena institusi ini. Karena tidak mematahui aturan ini, dan sebagainya,” ujarnya.





Menurut Susno Duadji, hal itu harus diungkap, sehingga akan diketahui siapa yang melakukan kesalahan. Dan setelah itu tentu akan bisa dianalisa dan diputuskan siapa yang harus bertanggung jawab secara hukum. Kata Susno, bila bisa diketahui ada pihak yang bersalah, tentu harus bertanggung jawab.





-
Ilustrasi sepak bola Indonesia. (Foto: Dok. Arema FC)




“Karena ini nyawa manusia. Tidak sedikit, orang luka berat dan luka ringan yang disebabkan oleh orang lain, harus ada pertanggungjawaban hukum. Apalagi ini jiwa yang melayang, mati. Jumlahnya sangat-sangat besar, internasional saja memberi perhatian khusus.


Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Eko Priliawito

Tags

Terkini

X