Viral Video Eks Menlu Malaysia Tan Sri Rais Yatim Labrak Mendagri Tito soal Bantuan 'Sekelumit' dari Negaranya

KONTEKS.CO.ID - Viral video respons keras mantan Menteri Luar Negeri (Menlu) Malaysia, Tan Sri Rais Yatim, terhadap ucapan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian yang merendahkan nilai bantuan negaranya untuk korban bencana Aceh.

Media sosial tiba-tiba digemparkan video pendek Tan Sri Rais Yatim yang melabrak Tito Karnavian. Video beredar luas di beragam platform, termasuk di lini masa X, pada Jumat 19 Desember 2025 malam.

Diplomat senior Malaysia meminta Mendagri RI itu untuk belajar adab dan budi pekerti sebelum berbicara di ruang publik.

Baca Juga: Roblox Gangguan: Kode Kesalahan 9007, Pemain Khawatir Akun Otomatis Lenyap!

Tamparan keras untuk pejabat Indonesia ini berawal dari ucapan Tito dalam podcast “Suara Lokal Mengglobal” yang ditayangkan di aplikasi YouTube, pada Sabtu 13 Desember 2025.

Tito pun menyebut bantuan medis dari Malaysia yang nilainya kurang dari Rp1 miliar (USD60.000) sebagai angka yang tak seberapa ketimbang anggaran yang dimiliki Indonesia untuk bencana.

Pernyataan tersebut pada awalnya mungkin bertujuan memperlihatkan kemandirian bangsa. Tapi sayangnya terdengar sombong di telinga negara serumpun.

Baca Juga: Laptop Gaming Terbaru: Legion 9i Dibanderol Rp100 Juta, Ini Penjelasan Lenovo Indonesia

Jangan Lihat Bantuan dari Nominal

Dengan bijak, Sri Rais menyampaikan bahwa bantuan kemanusiaan jangan pernah diukur dari nominalnya.

"Reaksi menteri negara tetangga (Indonesia) yang menyatakan donasi USD60.000 itu kecil adalah hal yang tidak sopan," katanya tajam.

Mennurut dia, pemberian sekecil apa pun bahkan hanya 60 ringgit seharusnya diterima dengan penuh rasa syukur.

"Menteri berkenaan harap bersekolah lebih dahulu dalam hal ucapan, komunikasi, atau bahasa kepada suatu jiran (negara tetangga)," imbuhnya lagi.

Baca Juga: KPK Segel Rumah Eddy Sumarman, Kajari Bekasi Terseret Kasus OTT Bupati Bekasi?

Ia pun membandingkan adab Tito dengan mantan Presiden Soeharto. Di mana penguasa Orde Baru itu menyambut baik bantuan yang diberikan dengan tersenyum dan mengucapkan terima kasih yang tulus kepada pengirimnya.