KONTEKS.CO.ID - PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) bersama operating company PT Telkom Infrastruktur Indonesia (InfraNexia), resmi menandatangani akta pemisahan (deed of spin-off) sebagian bisnis dan aset wholesale fiber connectivity dari Telkom kepada InfraNexia.
Hal ini merupakan tindak lanjut dari persetujuan pemegang saham independen Telkom melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar secara daring beberapa waktu lalu.
Penandatanganan dilakukan secara langsung oleh Direktur Utama Telkom Dian Siswarini dan Direktur Utama InfraNexia I Ketut Budi Utama yang disaksikan oleh Managing Director Business-2 Danantara Setyanto Hantoro dan Komisaris Telkom Rizal Mallarangeng di Jakarta, pada Kamis, 18 Desember 2025.
Baca Juga: Ijazah Asli Jokowi Sudah Ditunjukkan, Giliran Polda Metro Tantang Roy Suryo Cs Ajukan Praperadilan
Kesepakatan ini merupakan tonggak penting bagi penguatan pilar infrastruktur digital yang dimiliki Telkom sekaligus mengakselerasi implementasi strategi transformasi jangka menengah TLKM 30.
Langkah strategis tersebut menegaskan komitmen Telkom dalam mendukung percepatan pembangunan ekosistem konektivitas digital yang merata di Indonesia. InfraNexia juga diproyeksikan menjadi penggerak pertumbuhan baru yang akan memperkuat kinerja perusahaan melalui optimalisasi nilai strategis aset jaringan fiber optik nasional dan peningkatan kualitas layanan infrastruktur digital.
Setelah dilakukan pengalihan sebagian bisnis dan aset wholesale fiber connectivity, InfraNexia akan memiliki lebih dari 50% dari total aset infrastruktur jaringan fiber Telkom yang meliputi segmen access, aggregation, backbone serta infrastruktur pendukung lainnya.
Diketahui bahwa nilai transaksi bisnis dan aset mencapai Rp35,8 trilliun pada fase spin-off pertama. Sementara itu, fase spin-offkedua ditargetkan akan tuntas sepenuhnya pada tahun 2026 yang akan dilakukan secara transparan, penuh kehati-hatian dengan itikad baik dan kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku.
Setelah transaksi ini, kepemilikan saham efektif Telkom di InfraNexia meningkat menjadi 99,9999997%, mempertegas posisi Telkom sebagai Pemegang Saham Pengendali.
Meski demikian, InfraNexia berkomitmen akan beroperasi secara netral dalam menyediakan layanan wholesale fiber connectivity kepada pelanggan eksternal maupun internal TelkomGroup untuk memastikan tersedianya konektivitas berkualitas tinggi dengan jangkauan luas yang selaras dengan kapabilitas perusahaan.
Baca Juga: Menkum Sebut Polemik Perpol 10 Tahun 2025 Merupakan Hal Wajar
Direktur Utama Telkom Dian Siswarini, menyampaikan bahwa langkah ini merupakan bagian dari strategi transformasi TLKM 30 dalam mengoptimalkan monetisasi aset strategis untuk mempercepat penciptaan nilai.
Artikel Terkait
Telkom Gandeng UNAIR Perkuat Pengembangan AI Center of Excellence
Telkom Gelar RUPSLB, Minta Persetujuan Pemegang Saham Pisahkan Anak Usaha hingga Rombak Direksi-Komisaris
Hasil RUPSLB Telkom Hari Ini: Rombak Jajaran Komisaris hingga Direksi, Siapa Terpental?
RUPSLB Telkom 2025: Spin-off InfraNexia Disetujui, Penguatan Bisnis Infrastruktur TelkomGroup
Telkom dan CCSI Perkuat Sinergi Pengembangan SKKL SUB-2 untuk Perkuat Konektivitas Nasional